Suara.com - Pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani, berbicara mengenai tuduhan kecurangan terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Menurut Ahmad Dhani, pihak yang kalah menuduh curang pihak yang menang adalah sesuatu yang natural atau alami.
"Seperti kata Pak Mahfud MD, yang kalah selalu nuduh curang, itu sesuatu yang natural," ujar Dhani dikutip dari Youtube Ahmad Dhani Dalam Berita.
Baca Juga:
Baca Juga: Jubir Prabowo Bahas Tantrum Politik, Malah Disentil soal Gebrak Meja hingga Etika
Reaksi Iwan Fals Lihat Komeng Jadi Anggota Dewan: Negeriku Tambah Lucu Nih
1 Pendukung Ganjar Pranowo Masuk Rumah Sakit Terkena Gangguan Jiwa
Menurut dia, perlu digarisbawahi adalah banyak warga negara, masyarakat, yang tidak terlalu mencermati lebih pada pengkultusan terhadap paslonnya.
"Kalau ga milih 01 dosa, kalau milih 01 berpahala. Hal-hal seperti itu menjadi resisten di masyarakat. Seperti mengkafirkan orang. Lebih ke takfiri, kalau ga milih paslon 01 dosa sama aja mirip-mirip yang membuat resistensi," ujar caleg dari Partai Gerindra ini.
Ahmad Dhani mengatakan, hal seperti itu bukan bentuk politik identitas tapi lebih kepada politisasi agama. Ia mencontohkan mengenai adanya kampanye di masjid.
Baca Juga: Alam Ganjar Dinilai Lebih Terhormat Dibanding Anak Jokowi, Begini Balasan Gibran Rakabuming
Menurut musisi asal Surabaya itu, ceramah politik di masjid tidak masalah jika yang dibahas adalah masalah politik global. Namun menjadi bermasalah ketika ceramah politik itu berisi kampanye paslon tertentu.
"Kiai boleh ngomong politik tapi bukan capres. Kiai, habib, ngomong politik di masjid gagapa tapi jangan capres. Seolah-olah masjid jadi tempat kampanye," tuturnya.
Hal-hal seperti itu menurut Ahmad Dhani, mengurangi elektabilitas dan mengurangi respek dari masyarakat Indonesia.