"Selama pak Prabowo enggak keberatan ketemu dengan orang yang pernah mungkin mencaci maki beliau, menghina beliau, menyudutkan beliau, menjelek-jelekan beliau enggak masalah gitu," ujarnya.
Gayung bersambut, setelah menunggu dua minggu, pertemuan itu pun akhirnya dijadwalkan oleh Mayor Teddy.
"Nah ketika pertemuan pertama itu, semua pertanyaan saya, semua rasa penasaran saya, semua unek-unek saya terhadap pak Prabowo, semua yang saya pahami tentang pak prabowo saya tumpahkan di atas meja," ujarnya.
Hingga Hasan mengungkapkan menanyakan sesuatu yang sensitif kepada Prabowo. Hal itu untuk memancing emosi mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Saya ketemu sekitar dua setengah jam dengan pak Prabowo. Saya tumpahkan semua di atas meja. Saya pengen lihat apa jawaban pak Prabowo. Dan kemudian saya ngelihat pak Prabowo marah enggak? pak Prabowo naik enggak emosinya? Tempramen enggak gitu," ujar Hasan.
"Di akhir pertemuan itu saya bilang sama pak Prabowo, saya merasa berhadapan dengan pak Prabowo yang berbeda. Saya bilang, karena di awal sudah datang dengan settingan bahwa kalau saya tanya ini, maka prabowo akan marah-marah. Seorang prabowo akan gebrak-gebrak meja. Tapi selama pertemuan itu sama sekali nada suaranya enggak naik, tempramennya enggak naik, dan enggak ada gebrak-gebrak meja," tambahnya.
Hasan pun akhirnya mulai berpikir untuk membrikan arah dukungan politik di Pilpres 2024 ini.
"Dan bismillah setelah itu saya memantapkan diri, seperti ini yang akan saya dukung. Say sudah ngomomg dengan pak Prabowo, saya akan ada bersama pak Prabowo. Baik dikontrak maupun tidak dikontrak," ujar Hasan Nasbi.
Profil Hasan Nasbi
Baca Juga: Tak Cuma Sekali, Mayor Teddy Kepergok Tinggalkan Prabowo Subianto Hanya Demi Ahmad Dhani
Hasan Nasbi merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network. Hasan berasal dari Bukittinggi Sumatera Barat (Sumbar) dan lahir pada 1979.