Suara.com - Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo diprediksi kalah dalam pertarungan Pilpres 2024 versi hitung cepat beberapa lembaga survei.
Menurut hitung cepat, Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud MD berada di urutan buncit dengan persentase tidak sampai 20 persen.
Jika memang skenario ini terjadi, ke mana arah politik Ganjar? Apakah akan bergabung dengan pemerintahan terbaru atau menjadi oposisi?
Baca Juga:
Baca Juga: Benarkah Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM Demi Susu dan Makan Siang Gratis?
40 Orang Diduga Caleg Stres! Real Count Tak Berpihak, Mimpi Politik Kandas
Denny Siregar, pendukung paslon 03 Ganjar-Mahfud, mengungkap langkah politik Ganjar jika kalah dalam Pilpres 2024.
Denny Siregar mengaku pernah bertanya ke Ganjar mengenai hal ini. Jawaban mantan Gubernur Jawa Tengah ini cukup mengejutkan.
"Di satu kesempatan saya ketemu sama Ganjar. Saya bertanya satu hal penting.."Pak, jika seandainya bapak benar kalah dan diajak gabung di kabinet, apakah bapak bersedia ?"" ujar Denny menceritakan pertemuannya dengan Ganjar.
"Jawabnya, "Tidak. Saya akan menjadi oposisi sejati.."" tulis Denny Siregar. 'Baguslah, pak. Karena kalau anda disana, saya yang akan berhadapan dengan bapak," lanjutnya.
Baca Juga: Prabowo Ingin Bertemu Pimpinan Parpol Pendukung Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, Ada Apa?
Peluang Ganjar bergabung ke kabinet terbuka sebab Prabowo Subianto, capres yang unggul versi hitung cepat, berjanji akan merangkul rivalnya jika terpilih menjadi Presiden RI.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo Subianto selalu menggembar-gemborkan rekonsiliasi setelah Pilpres 2024.