Suara.com - Nasib pilu dialami seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Isabela Pule. Wanita berusia 23 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjadi korban penganiayaan dan penyekapan yang dilakukan majikannya sendiri di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Peristiwa itu terungkap saat Isabela sedang memanjat tembok dan meminta makan kepada warga sekitar yang lewat di depan kediaman sang majikan pada Selasa (13/2/2024) lalu.
Aksi tersebut kemudian viral, setelah diunggah akun Instagram @ntt.update. Terlihat, korban dalam kondisi kurus dengan rambut setengah pelontos. Ekspresi wajah korban pun terlihat ketakutan.
Dari informasi yang beredar, peristiwa tersebut bermula ketika korban ditelepon oleh majikannnya yang bernama Kathrine untuk bekerja di rumahnya, sejak Agustus 2024 atau 6 bulan silam.
Baca Juga: Ngamuk hanya Dapat 3 Suara, Suami Caleg di Jambi Hajar Ketua RT dan KPPS hingga Patah Tulang
Isabela kemudian dijemput oleh seorang penyalur yang bernama Yanti di Bandara Soekarno-Hatta. Setelahnya Isabella langsung dibawa ke rumah majikannya.
Dari pengakuan korban, ia hanya diberi makan mie instan sekali dalam sehari. Selama 6 bulan bekerja, korban juga selalu menerima penganiayaan.
Ketika mengetahui majikannya sedang berlibur, ia memutuskan memanjat tembok untuk meminta pertolongan serta meminta makan. Dari pengakuan korban, ia hanya mendapat jatah makan mie instan sekali dalam sehari.
Setelah dibantu warga, korban kemudian melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian. Laporan tersebut terigister dengan Nomo LP: 182/II/2024/PMJ/RESTRO JAK-BAR, Tanggal 13 Februari 2024.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) AKBP Andri Kurniawan membenarkan adanya peritiwa tersebut. Namun belum bisa memberikan keterangan banyak terkait peristiwa tersebut.
Baca Juga: Polisi Usut Kasus PRT Wanita Asal NTT yang Disekap Majikan di Tanjung Duren
"Betul laporan sudah kita terima, akan kita tindak lanjuti secara profesional dan transparan. Perkembangannya nanti kita sampaikan kembali, saat ini dalam proses penyelidikan," kata Andri, saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).
Saat disinggung kapan terduga pelaku alias majikan korban bakal diperiksa, Andri belum bisa memastikannya.
"Nanti diinfokan kembali. Sementara masih kita dalami," katanya.