Suara.com - Jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan munculnya istilah silent majority setelah pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (15/2/2024).
Istilah silent majority menghiasi timelines media sosial seperti Instagram, X dan TikTok setelah hitung cepat atau quick count muncul.
Salah satu tokoh yang menyinggung adalah Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca Juga:
Kampanye Akbar JIS vs GBK dari Penanganan Sampah, Mana yang Lebih Baik?
"Pelajaran. Silent majority sudah berbicara. Siapa mereka?," dikutip dari unggahan reels di Instagramnya @ridwankamil.
Lalu, apa itu silent majority?
Melansir dari berbagai sumber, silent majority pertama kali dipopulerkan Presiden AS Richard Nixon dalam pidatonya di televisi pada 3 November 1969.
Baca Juga: Ngakak! Caleg Bagi Amplop ke Warga, Isinya Ancaman Dilaknat Allah Jika Ingkar Janji
Dalam penggunaan frasa ini merujuk pada orang-orang Amerika yang tidak bergabung dalam demonstrasi besar-besaran menentang Perang Vietnam pada saat itu, dan tidak bergabung dalam budaya tandingan, serta yang tidak berpartisipasi dalam wacana publik.