Heboh Istilah Silent Majority Usai Hasil Quick Count, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kamis, 15 Februari 2024 | 14:11 WIB
Heboh Istilah Silent Majority Usai Hasil Quick Count, Ini Penjelasan Lengkapnya
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bergoyang dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan munculnya istilah silent majority setelah pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (15/2/2024).

Istilah silent majority menghiasi timelines media sosial seperti Instagram, X dan TikTok setelah hitung cepat atau quick count muncul.

Salah satu tokoh yang menyinggung adalah Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca Juga:

Kampanye Akbar JIS vs GBK dari Penanganan Sampah, Mana yang Lebih Baik?

Viral Tuding Ada Massa Bayaran hingga Rp150 Ribu Saat Kampanye di JIS, May Rahmawati Kini Malah Minta Maaf

"Pelajaran. Silent majority sudah berbicara. Siapa mereka?," dikutip dari unggahan reels di Instagramnya @ridwankamil.

Lalu, apa itu silent majority?

Melansir dari berbagai sumber, silent majority pertama kali dipopulerkan Presiden AS Richard Nixon dalam pidatonya di televisi pada 3 November 1969.

Baca Juga: Ngakak! Caleg Bagi Amplop ke Warga, Isinya Ancaman Dilaknat Allah Jika Ingkar Janji

Dalam penggunaan frasa ini merujuk pada orang-orang Amerika yang tidak bergabung dalam demonstrasi besar-besaran menentang Perang Vietnam pada saat itu, dan tidak bergabung dalam budaya tandingan, serta yang tidak berpartisipasi dalam wacana publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI