Hari Ini Dianggap Hari Penghakiman Lembaga Survei, Burhanuddin Muhtadi: Ini Pertaruhan Besar

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 14 Februari 2024 | 15:15 WIB
Hari Ini Dianggap Hari Penghakiman Lembaga Survei, Burhanuddin Muhtadi: Ini Pertaruhan Besar
Ilustrasi Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei terbarunya di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024). Burhanuddin Muhtadi anggap hari pencobolosan adalah pertaruhan besar bagi lembaganya. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam Pilpres 2024 kali ini, sejumlah lembaga survei kredibel sering mengumumkan hasil surveinya mengenai elektabilitas para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dari beberapa lembaga survei yang melakukan survei hasilnya sama yaitu paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paling tinggi elektabilitasnya.

Beberapa hari sebelum hari pencoblosan, diperkirakan Prabowo-Gibran akan menang Pilpres 2024 dalam satu putaran karena elektabilitasnya sudah melebihi 50 persen.

Baca Juga:

Baca Juga: Pantau Suara Pendukung, Cak Imin Pede Bakal Menang Telak Di Sejumlah Wilayah Ini

Serukan Perubahan Untuk Indonesia, Ririe Fairus Dapat Hal Tak Terduga

Adu Fashion Fery Farhati vs Titiek Soeharto vs Siti Atikoh: 1 Tas Setara 1500 Tas Istri Ganjar

Hasil survei lembaga survei ini mendapat reaksi beragam di publik. Ada yang percaya tapi banyak juga yang tidak percaya.

Sebagai pembuktian benar tidaknya hasil survei lembaga survei, adalah nanti ketika pengumuman resmi dari KPU.

Sejumlah netizen pun langsung menyerang akun X Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Baca Juga: Uniknya Sistem Noken Buat Ambil Suara di Papua, Pemilu Pakai Kearifan Lokal yang Sah

"Hari ini hari penghakiman lembaga2 survey ... siap2 menanggung malu, kalau masih punya!" ujar seorang netizen kepada Burhanuddin.

Burhanuddin pun siap disalahkan dan dihakimi jika hasil lembaga surveinya salah. Menurut Burhanuddin, ini adalah pertaruhan besar bagi dirinya dan bagi Indikator.

"Ya Mas. Pertaruhan besar buat saya dan lembaga saya," ujar Burhanuddin membalas pernyataan netizen tersebut.

Netizen lain lalu menyatakan bahwa lembaga survei hanya mementingkan lembaganya saja bukan kepentingan bangsa.

"Lho justru kita harus mengedepankan data, bukan opini. Data adalah data. Terlepas kamu suka atau tidak suka," ujar Burhanuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI