Dia berharap kesalahan itu bisa diperbaiki saat nanti penghitungan suara. Dengan demikian suaranya dapat dimanfaatkan secara benar dalam Pemilu kali ini.
Gusti Bendahara berharap siapapun yang terpilih bisa membawa Indonesia lebih maju. Terlebih Pemilu ini akan menentukan masa depan bangsa Indonesia.
"Tentunya yang pasti harus punya visi bagaimana indonesia ke depannya nanti dengan tantangan ke depan, nanti kita lihat saja," ungkapnya.
Kehadiran keluarga Keraton Yogyakarta dalam Pemilu kali ini, lanjut Gusti Bendara menunjukkan partisipasi politik yang tinggi dari kalangan keraton. Keraton tidak hanya berperan sebagai lembaga budaya, tetapi juga sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban politik.
"Keraton itu bukan hanya soal tradisi dan budaya, tetapi juga soal kewarganegaraan. Kami juga harus mendukung proses demokrasi dan pemilihan umum sebagai bagian dari tanggung jawab kami sebagai warga negara," tandasnya.
Sementara Ketua PPK Keraton Bidang Keuangan Umum dan Logistik, Wisnu Tri Laksono menjelaskan, selain 12 anggota keluarga Sri Sultan HB X, total ada sebanyak 285 daftar pemilih tetap (DPT) yang terdata di TPS 12 tersebut. Dia memastikan tidak ada kekurangan surat suara di TPS 12 dan TPS lain yang tersebar di Kemantren Keraton.
"Sampai sekarang tidak ada laporan terkait dengan kendala dan kekurangan yang terjadi di wilayah tersebut. Tidak ada, saya leadernya di divisi logistik. Keraton ini masih aman dan belum ada laporan teman-teman TPS Keraton yang kekurangan logistik," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Imlek 2024: Menyambangi Kue Keranjang Legendaris Jogja, Dibawa Asli dari Tiongkok Puluhan Tahun Lalu