"Kenapa begitu pak? Saya mulai terganggu," imbuhnya menegaskan.
Rupanya, ada latar belakang mengapa Prabowo Subianto memilih gaya perjoget dengan menjulurkan dua tangan ke samping. Hal ini terkait dengan pewayangan, ajaran sang kakek.
"Kakek saya orang Jawa dari Banyumas, zaman itu belum ada televisi, jadi hiburannya wayang," kata Prabowo Subianto mulai bercerita.
"Pandawa dan Kurawa, pertempuran antara baik dan jahat. Dalam wayang itu, koreografi, pertempurannya banyak menggunakan silat, pencak silat," tuturnya.
"Di keluarga saya, bapak saya juga begitu. Kalau ada berita baik, dalam keadaan senang, seperti itu (gerakannya)," kata Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto menuturkan, gerakan itu sudah dilakukan puluhan tahun lalu. Tujuannya sebagai ekspresi atas kebahagiaan, bukan tiba-tiba muncul dalam kampanye 2024.
"Jadi reaksi saya begitu, bahagia. Kalau ada orang cari negatif, saya nggak mau. Happy aja," tutur politisi 72 tahun ini.