Habib Jafar dan MUI Bilang Terima Duit Serangan Fajar Masuk Neraka, Pilih yang Mana?

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 20:21 WIB
Habib Jafar dan MUI Bilang Terima Duit Serangan Fajar Masuk Neraka, Pilih yang Mana?
Potret Habib Jafar larang terima serangan fajar Pemilu. (Instagram/ husein_hadar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Karena politik uang (money politik) , politik untuk memastikan elu duduk di neraka," ujar Habib seraya membacakan hadist nabi. "Baik pemberi atau penerima suap, itu akan masuk neraka," ucap Habib menegaskan.

Habib pun menganologikan jika orang-orang yang mengambil uang namun tidak memilih orang yang memberikan uang tersebut akan menjadi introvert di neraka. "Artinya elu masuk neraka jalur suap dan munafik itu kan, ini tidak baik dijadikan cycle, munafik ini," ujarnya.

Bahkan habib Jaffar menganalogikan orang-orang yang mengambil uang namun tidak memilihnya akan seperti orang yang terasing. "Bayangin elu pakai baju partai, makan nasi bungkus, tapi dijauhi orang-orang," ucap Habib kemudian.

Fatwa Habib ini senada dengan pernyataan MUI.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi imbauan jelang coblosan 14 Februari agar masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai nurani.

Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan bahwa money politics berupa pemberian uang untuk memilih calon atau partai tertentu, yang biasa disebut juga serangan fajar adalah haram.

"Ya jika jelas terang-terangan atau indikasi money politics maka hukumnya haram," jelas Cholil Nafis kepada awak media.

Cholil juga mengingatkan akan sabda nabi soal praktik suap menyuap ini. "Yang menyuap dan disuap sama-sama masuk neraka," ucapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat menggunakan hak suaranya sehingga jangan memilih untuk golput demi kehidupan berbangsa dan bernegara nan lebih baik.

Baca Juga: Pemilih Tergoda Politik Uang? Siap-siap Berurusan dengan Bawaslu dan Bakal Diproses Hukum

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI