Habib Jafar dan MUI Bilang Terima Duit Serangan Fajar Masuk Neraka, Pilih yang Mana?

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 20:21 WIB
Habib Jafar dan MUI Bilang Terima Duit Serangan Fajar Masuk Neraka, Pilih yang Mana?
Potret Habib Jafar larang terima serangan fajar Pemilu. (Instagram/ husein_hadar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan berdemokrasi mengajarkan setiap orang memiliki hak untuk memilih atas dasar pilihannya. Selain itu, memilih atas sadar mengetahui sosok yang dipilihnya tanpa adanya iming-iming tertentu seperti karena mendapatkan uang (money politik) atau serangan fajar.

Pendakwah ternama Habib Jafar pun mengingatkan akan bahaya money politik seperti serangan fajar pada umat muslim.  Di kesempatan podcast bersama Deddy Corbuzier, ia mendapatkan pertanyaan mengenai money politik.

Ia menegaskan baik pemberi atau penerima uang seperti serangan fajar (money politik) akan mendapatkan imbalan sebagai orang-orang yang tergolong akan masuk neraka.

Habib mendapatkan pertanyaan dari Deddy Corbuzier, bagaimana hukumnya jika ada orang yang mengambil uang (money politik) namun malah tidak memilih orang yang memberi uang tersebut.

Baca Juga: Pemilih Tergoda Politik Uang? Siap-siap Berurusan dengan Bawaslu dan Bakal Diproses Hukum

Baca juga:

Kampanye Akbar JIS vs GBK dari Penanganan Sampah, Mana yang Lebih Baik?

Viral Tuding Ada Massa Bayaran hingga Rp150 Ribu Saat Kampanye di JIS, May Rahmawati Kini Malah Minta Maaf

Ibu-ibu dan Petugas Ribut di Pasar Bukittinggi Saat Bagi Kalender Anies: Kalau Prabowo Boleh?

"Nah, gua gak suka dengan orang-orang bilang, gak apa-apa ambil uangnya,tapi jangan pilih orang atau partainya. Enggak!," ujar Habib dengan tegas.

Baca Juga: Kenali Bentuk Serangan Fajar Jelang Pemilu, Ini Sanksinya Bagi yang Melanggar

Habib lebih menekankan agar umat muslim jangan mengambil uang tersebut sekaligus jangan memilih orang yang berniat memberi uang tersebut.

"Karena politik uang (money politik) , politik untuk memastikan elu duduk di neraka," ujar Habib seraya membacakan hadist nabi. "Baik pemberi atau penerima suap, itu akan masuk neraka," ucap Habib menegaskan.

Habib pun menganologikan jika orang-orang yang mengambil uang namun tidak memilih orang yang memberikan uang tersebut akan menjadi introvert di neraka. "Artinya elu masuk neraka jalur suap dan munafik itu kan, ini tidak baik dijadikan cycle, munafik ini," ujarnya.

Bahkan habib Jaffar menganalogikan orang-orang yang mengambil uang namun tidak memilihnya akan seperti orang yang terasing. "Bayangin elu pakai baju partai, makan nasi bungkus, tapi dijauhi orang-orang," ucap Habib kemudian.

Fatwa Habib ini senada dengan pernyataan MUI.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi imbauan jelang coblosan 14 Februari agar masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai nurani.

Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan bahwa money politics berupa pemberian uang untuk memilih calon atau partai tertentu, yang biasa disebut juga serangan fajar adalah haram.

"Ya jika jelas terang-terangan atau indikasi money politics maka hukumnya haram," jelas Cholil Nafis kepada awak media.

Cholil juga mengingatkan akan sabda nabi soal praktik suap menyuap ini. "Yang menyuap dan disuap sama-sama masuk neraka," ucapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat menggunakan hak suaranya sehingga jangan memilih untuk golput demi kehidupan berbangsa dan bernegara nan lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI