Suara.com - Juru bicara atau jubir Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku diancam seseorang tidak dikenal lewat aplikasi pesan WhatsApp. Ancaman tersebut diterimanya pada Selasa (13/2/2024) dini hari tadi.
Dahnil mengungkap sekitar pukul 01.37 WIB seseorang dengan nomor tidak dikenal tersebut mengirim pesan berbunyi: "HEI DAHNIL !! SUDAHLAH DAHNIL ! KAMU LBIH BAIK DIAM SAJA. BERHENTILAH KLARIFIKASI MASALAH KORUPSI BOSS MU. MASYARAKAT INDONESIA HARUS TAU KORUPSI PESAWAT BEKAS! KALAU MASIH SAYANG DIRI MU. JANGAN LAGI MUNCUL DI MEDIA. MEDIA MANAPUN ITU! KAMI BISA BERBUAT APAPUN ASAL KAMU TAU SJA! KAMI PUNYA SEMUA DATA DAN KARTU AS MU. INI PERINGATAN TERAKHIR ! CAMKAN."
"Saya baru buka pesan ini subuh, ketika mau salat subuh selesai, kemudian saya buka pesan ini dan saya agak kaget ada pesan seperti ini," kata Dahnil di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Selanjutnya, kata Dahnil, dia melaporkan adanya ancaman ini ke tim hukum TKN Prabowo-Gibran. Upaya hukum lebih lanjut terkait peristiwa pengancaman ini sepenuhnya diserahkannya kepada tim hukum tersebut.
"Karena terus terang pelaku intimidatif seperti ini tidak boleh dibiarkan karena tentu mengganggu proses demokratisasi kita," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyampaikan pihaknya akan segera melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Laporan tersebut rencananya akan dilayangkan sesuai pemungutan suara atau pencoblosan Rabu (14/2/2024) besok.
"Kemungkinan besar besok sore setelah pencoblosan. Karena hari ini seluruh SDM advokasi di bawah bapak Maulana kita sibuk pengamanan pengamanan jelang dan selama pencoblosan," ungkap Habiburokhman.
Dibantah Kemenhan
Sebelumnya Kementerian Pertahanan juga telah membantah tuduhan kasus dugaan korupsi pembelian pesawat Mirage 2000-5. Isu korupsi di Kemhan itu dianggap informasi bohong atau hoaks.
Baca Juga: Jubir Prabowo Jawab Fedi Nuril Terkait Kerja Sama Israel, Dibanjiri Komen Nyelekit
"Saya mewakili Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa informasi-informasi tersebut adalah sesat, fitnah, dan hoax," kata Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra di Jakarta, Senin (12/2/2024).