Nasib Indonesia ke Depan Ditentukan oleh Faktor Geopolitik dan Situasi Global, Begini Penjelasan Budiman Sudjatmiko

Selasa, 13 Februari 2024 | 11:13 WIB
Nasib Indonesia ke Depan Ditentukan oleh Faktor Geopolitik dan Situasi Global, Begini Penjelasan Budiman Sudjatmiko
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Budiman Sudjatmiko (kanan) berpose sambil mengepalkan tangan usai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan. Menurut Budiman, jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik, maka akan berisiko terhadap kekacauan sosial.

“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi resiko-resiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut, ” jelasnya, kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Budiman menguraikan, setidaknya ada tiga faktor geopolitik di yang menjadi resiko tingkat global hari ini.

“Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri ke 4,” jelasnya.

Pada faktor pandemi, Budiman menjelaskan bahwa kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari Covid-19 mirip dengan kondisi seabad lalu, saat pemulihan dari pandemi Flu Spanyol.

Pada faktor perang, Budiman menyebut, hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia.

“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang pada abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis,” urainya.

Akibat dari tiga faktor tersebut, di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia.

“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu," jelas Budiman.

Baca Juga: Bukan Dipecat, Terungkap Uang Pensiun Prabowo sebagai TNI: Gak Sampe Satu Jutaan

Posisi Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI