Polri Pastikan Informasi Kapolri Bantu Menangkan Salah Satu Paslon Pilpres Hoaks

Senin, 12 Februari 2024 | 23:19 WIB
Polri Pastikan Informasi Kapolri Bantu Menangkan Salah Satu Paslon Pilpres Hoaks
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho. [ANTARA/Laily Rahmawaty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri memastikan informasi yang menyebut bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Dirbinmas di seluruh jajaran Polda untuk bantu pemenangan salah satu paslon di Pilpres 2024 tidak benar alias hoaks.

Informasi tersebut sebelumnya disampaikan Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Henry Yosodiningrat dalam sebuah diskusi.

"Bahwa terkait informasi tersebut tidak benar atau hoax dan sejak minggu yang lalu di media sosial juga Polri sudah berikan keterangan tertanda Hoax," kata Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Senin (12/2/2024).

Sandi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi di media sosial yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

Baca Juga: Rizieq Shihab Ungkap Rumahnya Didatangi 4 Polisi Bawa Pesan Khusus Dari Kapolri, Begini Isinya

"Masyarakat jangan termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya dan jangan menyebarkan kembali informasi yang tidak benar atau hoax," ujarnya.

Temui Kabaharkam

Belakangan, Henry meralat pernyataannya terkait dugaan ketidaknetralan Kapolri dalam Pilpres 2024. Ralat tersebut disampaikan usai bertemu dengan Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran di siang hari ini.

Henry mengaku telah mengonfirmasi informasi awal yang diterima di media sosial terkait adanya perintah Kapolri kepada Dirbinmas untuk memenangkan salah satu paslon Pilpres 2024 itu saat bertemu Fadil.

"Sudah terkonfirmasi bahwa informasi itu tidak betul," ujar Henry di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: Bakal Surati Kapolri, TPN Minta Kasus Aiman Sebut Aparat Tak Netral Disetop

Menurut pengakuan Henry, informasi terkait adanya dugaan ketidaknetralan Kapolri ini awalnya diterima melalui aplikasi perpesanan WhatsApp dalam perjalanan menuju lokasi diskusi bersama Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie. Informasi tersebut lantas disampaikannya kembali dalam diskusi tersebut.

"Makanya saya sampaikan, kalau memang ini nggak benar, tolong diklarifikasi ke saya. Tapi kalau memang benar saya bilang ‘mbok ya ditarik dan ya mbok malu’," tuturnya.

Henry mengakui saat itu tidak langsung mengonfirmasi kepada Kapolri.

"Memang semestinya saya konfirmasi ke Kapolri ya. Tapi karena buntu komunikasi, saya tidak punya kontak beliau dan saya tidak konfirmasi," tuturnya.

Sebelum bertemu dengan Fadil, Henry mengatakan penjelasan terkait hal ini juga telah disampaikan jenderal polisi bintang 3 tersebut lewat sambung telepon.

"Saya perlu ketemu untuk menanyakan langsung, kemudian tadi dijelaskan (Fadil) bahwa apa yang beliau sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya. Dalam arti tidak pernah ada arahan dari Kapolri, itu saja," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fadil menyampaikan bahwa kesalahpahaman ini telah diluruskan.

"Dengan klarifikasi dari beliau (Henry) saya harap informasi yang beredar di media sosial masyarakat jadi tahu dan bisa memahami, kita luruskan semua," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI