Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai sorotan saat memberikan pidato di sidang senat terbuka wisuda sarjana, magister serta doktor Unhan, Senin (12/2/2024).
Dalam pidatonya yang di aula merah putih Unhan, Sentul, Bogor itu, Menhan Prabowo Subianto sempat mengkritik mengenai praktik koneksi hingga koncoisme terkait promosi serta pemberian penghargaan di negara ini.
"Kalau negara kita mau maju mau hebat yang dihormati yang harus segera dipromosikan mereka yang berprestasi, kita harus mengarah ke merit system, berprestasi pengorbanan, ini tradisi yang harus kita langgengkan," terangnya seperti dalam unggahan video singkat yang dibagikan akun Instagram @undercover.id.
Lebih lanjut, Prabowo menerangkan soal istilah meritokrasi yakni sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasar kemampuan serta prestasi bukan dari kekayaan, senioritas.
Baca Juga: Media Asing Sorot Efek AI di Kampanye Anies, Prabowo, dan Ganjar
"Lawan dari merit system adalah koncoisme dan pertimbangan faktor koneksi. Kebiasaan kita nanti koneksi koncoisme dan sebagainya kamu anaknya siapa kamu ponakannya siapa dan sebagainya," lanjutnya.
Ia kemudian mengaku bangga bahwa lulusan Unhan banyak diantaranya dari sosok-sosok yang tak terduga sebelumnya. Dimana banyak diantaranya dari rakyat kecil.
"Saya bangga kita mulai tradisi di Unhan program S1 kita terima hanya berdasarkan prestasi hanya berdasar kemampuan si calon mahasiswa mahasiswi, saya minta tradisi ini dipertahankan," katanya.
"Saya bangga di Unhan masuk ada anaknya orang-orang yang mungkin tidak diduga bisa menghasilkan sarjana-sarjana ada anaknya petani, ada anaknya pekerja pelabuhan ada anaknya penjual bakso di pasar. Ini membanggakan hati saya," imbuhnya.
Belakangan potongan video pidato Menhan Prabowo Subianto itu menuai beragam komentar dari netizen.
Baca Juga: Berpidato di Unhan, Prabowo Singgung Soal Koneksi: Kamu Anaknya Siapa, Ponakannya Siapa...
"Menhan ngeri banget nyenggol paslon 2," kata aditya.
"Gua salut sama Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Biasanya Pak Jokowi sering banget kritik kinerja Presiden yang ga becus, dan sekarang Pak Prabowo juga mengkritik kinerja Menhan yang berantakan gegara koncoisme," kata alvuadu.
"kasih contohnya wakilmu sendiri aja pak, biar gampang di mengerti…," tulis zens.
"menhan mengkritik keluarga MK," kata max.
"Buset menhan kritik pak Prabowo," kata Julia.
Diketahui arah komentar para netizen itu mengacu dari sejumlah pelanggaran etik yang mewarnai proses majunya Gibran Rakabuming Raka yang tak lain cawapres Prabowo Subianto untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Pelanggaran pertama yakni berkait putusan MK mengenai perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai batas usia capres dan cawapres.
Putusan MK tersebut membuka jalan Gibran untuk maju mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Belakangan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK menjatuhkan sanksi dengan pemberhentian Anwar Usman dari Ketua MK.
Anwar Usman dilaporkan ke MKMK karena diduga melanggar kode etik karena memutus perkara yang masih berkaitan dengan keluarga.
Anwar diketahui merupakan paman dari Gibran Rakabuming Raka yang menikah dengan adik dari presiden Jokowi.
Berdasar fakta-fakta di persidangan, Anwar Usman disebut terbukti melakukan pelanggaran berat karena dengan sengaja membuka ruang intervensi dalam proses pengambilan putusan batas usia capres dan cawapres. Padahal seharusnya ia tidak berhak melibatkan diri dalam perkara yang berpotensi menjadi konflik kepentingan.