Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui ada kelangkaan beras jenis premium di berbagai minimarket seperti yang dikeluhkan masyarakat belakangan ini. Terdapat dua faktor yang membuat fenomena ini terjadi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut faktor pertama lantaran panen raya belum terjadi di daerah produsen beras. Akibatnya, stok gabah untuk dikirim ke penggilingan masih terbatas.
"Belum masuknya masa panen raya sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," ujar Eli saat dihubungi, Senin (12/1/2024).
Ia memperkirakan panen raya baru akan terjadi pada Maret 2024. Setelah itu, diharapkan stok beras jenis premium di minimarket akan kembali normal.
Selain itu, libur panjang juga disebutnya menjadi faktor kedua. Aktivitas perdagangan menurun karena kegiatan jual beli juga berkurang.
"Berkurangnya aktivitas pedagang akibat adanya libur panjang dan masa pengisian ulang pihak ritel terhadap stok beras," ucapnya.
Atas situasi ini, Eli mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Ia memastikan ketersediaan stok beras di Jakarta masih tercukupi sampai nantinya masa panen raya terjadi.
"Kita pastikan stok pangan Jakarta aman sehingga masyarakat tidak perlu panic buying," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pasokan beras ke toko ritel seret belakangan ini. Mereka kesulitan mendapatkan suplai beras premium kemasan 5 kilogram.
Baca Juga: Hendak Mengecek Pasokan Beras di Klender, Erick Thohir Langsung Ditodong Bocah SD, Kenapa?
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan kesulitan ini dipicu masa panen yang belum datang. Pasalnya, masa panen diperkirakan baru terjadi pada pertengahan Maret 2024.