Beras Langka di Berbagai Minimarket Jakarta, Pemprov DKI Khawatir Masyarakat Panic Buying

Senin, 12 Februari 2024 | 14:11 WIB
Beras Langka di Berbagai Minimarket Jakarta, Pemprov DKI Khawatir Masyarakat Panic Buying
Ilustrasi beras premium di minimarket. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui ada kelangkaan beras jenis premium di berbagai minimarket seperti yang dikeluhkan masyarakat belakangan ini. Terdapat dua faktor yang membuat fenomena ini terjadi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut faktor pertama lantaran panen raya belum terjadi di daerah produsen beras. Akibatnya, stok gabah untuk dikirim ke penggilingan masih terbatas.

"Belum masuknya masa panen raya sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," ujar Eli saat dihubungi, Senin (12/1/2024).

Ia memperkirakan panen raya baru akan terjadi pada Maret 2024. Setelah itu, diharapkan stok beras jenis premium di minimarket akan kembali normal.

Baca Juga: Hendak Mengecek Pasokan Beras di Klender, Erick Thohir Langsung Ditodong Bocah SD, Kenapa?

Selain itu, libur panjang juga disebutnya menjadi faktor kedua. Aktivitas perdagangan menurun karena kegiatan jual beli juga berkurang.

"Berkurangnya aktivitas pedagang akibat adanya libur panjang dan masa pengisian ulang pihak ritel terhadap stok beras," ucapnya.

Atas situasi ini, Eli mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Ia memastikan ketersediaan stok beras di Jakarta masih tercukupi sampai nantinya masa panen raya terjadi.

"Kita pastikan stok pangan Jakarta aman sehingga masyarakat tidak perlu panic buying," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pasokan beras ke toko ritel seret belakangan ini. Mereka kesulitan mendapatkan suplai beras premium kemasan 5 kilogram.

Baca Juga: Beras Langka Jelang Nyoblos, Gara-gara Stoknya Buat Bansos?

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan kesulitan ini dipicu masa panen yang belum datang. Pasalnya, masa panen diperkirakan baru terjadi pada pertengahan Maret 2024.

Selain itu, kesulitan juga terjadi akibat beras tipe medium (SPHP) yang diimpor pemerintah belum masuk hingga saat ini.

Akibat kelangkaan pasokan itu sejumlah toko ritel harus membatasi penjualan beras mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, beras premiun telah menyentuh harga yang melebihi dari harga eceran tertinggi (HET).

"Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyebutkan Harga beras kini semakin tak jelas. Kami mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp 13.500 per kilo sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kilo," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (12/4).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI