Suara.com - Kehadiran film dokumenter Dirty Vote jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024, bikin heboh media sosial. Bahkan, kubu Prabowo-Gibran buru-buru mengklarifikasi isi film tersebut hingga menyebutnya fitnah.
Film Dirty Vote itu disutradai oleh Dandhy Laksono. Isi film bercerita tentang fakta di balik dugaan kecurangan Pemilu 2024. Sampai kini, Dirty Vote masih jadi trending topic di media sosial X (Twitter).
Penasehat TKN Prabowo-Gibran, Fadli Zon, turut mengomentari film tersebut. Dia juga menyenggol Cawapres Mahfud MD dalam cuitan di akun X @Fadlizon.
"Aktor dalam film di masa tenang rupanya Timnya Pak @mohmahfudmd? Sebuah kebetulan yang presisi," tulis Fadli sembari menyematkan pemberitaan Tempo.com yang berjudul "Mahfud MD Bentuk Tim Percepatan Reformasi Hukum, Libatkan Bivitri Susanti, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar", dikutip Senin (12/2/2024).
Baca Juga: Dugaan Korupsi APD Covid-19 Capai Rp 625 Miliar, KPK Periksa Mantan Pejabat Kemenkes
Diketahui, film tersebut memang menghadirkan 3 sosok praktisi dosen sekaligus pakar hukum, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. Mereka membeberkan sejumlah data dan bukti kecurangan di Pilpres 2024.
Film Dirty Vote juga menyuguhkan informasi kejanggalan perjalanan proses pencalonan Cawapres Gibran Rakabuming Raka hingga membongkar campur tangan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dengan menubruk sejumlah aturan.
Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, seorang jurnalis yang juga dikenal sebagai pendiri WatchDoc, rumah produksi yang menghasilkan film-film dokumenter dan jurnalistik.
Dandhy Laksono sebelumnya pernah membuat berjudul Sexy Killer, film dokumenter yang mengulik tentang keterlibatan para pemilik saham perusahaan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Baca Juga: Mufidah Kalla Ultah ke-81, JK Mendadak Curcol: Sering Dimarahi tapi Tak Pernah Dikunci Istri