Suara.com - Bangsa Indonesia secara resmi menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Dua sosok yakni Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan dan membacakan teks Proklamasi dan pidato singkat setelahnya.
Sejarah mencatat memang sosok Soekarno-Hatta orang yang resmi menyuarakan kemerdekaan Tanah Air tercinta.
Baca Juga:
Baca Juga: Harga Pasar Andri Syahputra, Pemain Qatar Asal indonesia yang Kini Terbuang
Dianggap Receh Mahfud MD, Bos PT. Sritex Akui Greenflation Sangat Penting: Terima Kasih Mas Gibran
Namun siapa sangka, ada sosok lain yang konon menjadi proklamator pertama RI dalam memerangi penjajahan di tanah air, jauh sebelum Soekarno-Hatta.
Dilansir dari akun TikTok @sejarahseru.id, dia lah Nani Wartabone, pejuang revolusioner yang bergerilya di wilayah Gorontalo.
Nani bersama para pemuda lainnya, ia membentuk sebuah organisasi kemerdekaan bernama Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923.
Baca Juga: Kembali dari TC Timnas Indonesia U-20, Penyerang Muda Persija Jakarta Ungkapkan Harapannya
Pada tahun 23 Januari 1942, Nani Wartabone mendengar jika penjajah Jepang telah menduduki Manado sementara Belanda lari tunggang langgang ke daerah lain.
Pada hari itu pula menjadi sejarah pergerakan para pahlawan yang ada di Gorontalo dalam mengusir penjajah.
Ia dan para pejuang lain berusaha merebut kemerdekaan yang selama ini diidam-idamkan.
Baca Juga:
Bak Lautan Merah, Momen Ganjar Pranowo Dikepung Para Pendukungnya di Manggarai
Bus Kampanye AMIN Mendadak Dibatalkan, Mardani Ali Sera: Massa Siap Longmarch ke JIS
Ia dan para pejuang lain berupaya mencegah adanya pembakaran dari tempat yang ditinggalkan oleh Belanda. Hingga pada akhirnya bendera merah putih berhasil dikibarkan.
Pada saat itu ia pun memproklamirkan jika Indonesia telah merdeka dan bebas dari negara mana pun. Hal ini yang mendasari jika Nani Wartabone adalah proklamator pertama Indonesia.
Namun diketahui jika Seokarno dan Hatta mengumumkan kemerdekaan nasional pada 17 Agustus 1945 atau 3 tahun setelahnya.
Mirisnya, konon Nani Wartabone baru mendapat gelar pahlawan pada tahun 2003 silam atau 60 tahun setelah peristiwa Hari Patriotik terjadi.