Tom Lembong Bela Jokowi dari Serangan Ahok: Kerja Terus Kurang Mikir

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 11 Februari 2024 | 18:02 WIB
Tom Lembong Bela Jokowi dari Serangan Ahok: Kerja Terus Kurang Mikir
Co-captain Timnas AMIN (Anies-Imin), Tom Lembong [ssyoutube/rhenaldkasali]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong memberikan kritik pedas terkait slogan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerja, kerja, kerja. Kritik itu disampaikan Tom Lembong saat jadi bintang tamu di kanal Youtube Merry Riana.

Awalnya Tom Lembong diminta tanggapan terkait pernyataan eks komisaris utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengatakan soal ketidakmampuan Jokowi bekerja.

Menurut Tom Lembong, slogan kerja, kerja, kerja yang selama ini jadi trademark Jokowi memang patut dikritis. Kata Tom Lembong, kebanyakan kerja tapi kurang mikir.

Baca juga:

Baca Juga: Connie Bakrie Dianggap Sebar Hoax, TKN Prabowo-Gibran: Dia Pernah Mau Gabung ke Sini

"Istilah pak Presiden Jokowi yaitu kerja, kerja, kerja itu memang beliau. Tapi itu yang saya khawatirkan dari beberapa tahun lalu," kata Tom seperti dikutip, Minggu (11/2).

"Itu terlalu banyak kerja, kurang mikir. Jadi kalau saya mau ringkas, kerja, mikir, kerja. Jangan cuma, kerja, kerja, kerja, " tambah Tom.

Tom Lembong menambahkan bahwa kalau sekedar mikir saja pun tidak akan bisa jadi apa. Menurutnya, perlu ada keseimbangan antara kerja dan berpikir.

"Kalau dalam ilmu manajemen kan ada Work Hard, kerja keras dan Work Smart, kerja cerdas. Jadi saya rasa sekali, saya tidak tahu konteksnya pak Ahok menyampaikan itu. Tapi kalau lihat sepintas, saya lihat (pernyataan Ahok) berlebihan, yang kedua justru lihat kebalikannya," ucap Tom Lembong.

Menurut Tom Lembong yang pernah jadi anak buah Jokowi, yang ia lihat justru fokus utama eks Wali Kota Solo itu memang bekerja dan pada hasil.

Baca Juga: Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, TKN Prabowo-Gibran soal Dirty Vote: Film Bernada Fitnah!

"Fokus pada hasil hingga akhirnya mengabaikan pada prosedur, termasuk konsultasi publik dan debat yang sehat. Maunya cepat jadi barang," kata Tom Lembong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI