Erdogan Sebut Kekejaman Israel di Gaza Serupa Nazi Jerman: Kami Terus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina!

Riki Chandra Suara.Com
Sabtu, 10 Februari 2024 | 23:22 WIB
Erdogan Sebut Kekejaman Israel di Gaza Serupa Nazi Jerman: Kami Terus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina!
Dokumentasi serangan udara Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 15 Januari 2024. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza serupa dengan kekejaman yang dilakukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Hal itu dinyatakan Erdogan di hadapan peserta forum pemuda Organisasi Kerjasama Islam di Istanbul, Jumat (9/2/2024). Menurutnya, pasukan Israel telah membunuh rakyat Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta menyiksa ribuan lainnya.

Gempuran Israel tanpa henti atas masyarakat sipil juga menyebabkan lebih dari 67 ribu rakyat Palestina mengalami luka-luka, ucapnya.

"Tempat-tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan seluruh infrastruktur sipil dihancurkan oleh serangan Israel yang serupa dengan kekejaman Nazi," kata dia.

Baca Juga: Israel 721 Kali Serang Fasilitas Kesehatan di Jalur Gaza, Rumah Sakit Rusak, Ambulance Hancur hingga Ratusan Orang Tewas

Erdogan menegaskan bahwa Turki dan negara-negara Muslim lainnya akan terus berjuang menarik perhatian dunia atas kejahatan terhadap kemanusiaan serta pelanggaran aturan perang yang dilakukan Israel.

"Kami terus berupaya melalui jalur diplomasi untuk memastikan negara-negara Islam bertindak serentak terhadap penindasan Israel di Jalur Gaza," ucap Presiden Turki.

"Kami akan melanjutkan perjuangan hingga negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan utuh sesuai perbatasan 1967 dengan ibu kota di Yerusalem Timur terwujud," katanya menegaskan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidanm mengecam diamnya komunitas internasional atas pembantaian rakyat Palestina di Gaza, yang ia sebut menyiratkan pupusnya hukum internasional. Ia lantas menyerukan supaya tekanan diplomasi terhadap Israel diperkuat.

Fidanm juga menegaskan bahwa konflik di Jalur Gaza bukanlah konflik lokal semata, karena konflik tersebut dapat berdampak ke seluruh dunia apabila peperangan tidak berhenti dan solusi dua negara antara Israel dan Palestina tidak diwujudkan. (Antara)

Baca Juga: Hamas Usul Tiga Tahap Genjatan Senjata di Jalur Gaza, Pertama Bebaskan Wanita dan Anak-anak hingga Lansia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI