Suara.com - Pihak keluarga Yudha Arfandi (YA) angkat suara terkait kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante, anak semata wayang Tamara Tyasmara. Pihak keluarga merasa tidak terima jika YA menjadi satu-satunya orang yang disalahkan dalam tragedi tersebut.
Sebuah akun instagram @svrramadhani yang mengaku sebagai keluarga YA, menyampaikan bahwa kematian Dante merupakan takdir dari Allah SWT yang kebetulan saat itu sedang bersama YA yang merupakan pacar dari Tamara.
"God never sleep, and you know the truth Allah sudah mengatur ajal semua umat manusia. Apesnya ajal Dante tiba di waktu lagi bersama orang yang kamu bilang kamu percayakan," tulis akun tersebut dalam unggahan instagramnya dikutip suara.com, Sabtu.
Meskipun mereka mengakui adanya kelalaian, keluarga YA menyoroti bahwa tanggung jawab utama kelalaian itu seharusnya ditanggung oleh Tamara Tyasmaraa.
Baca Juga: Polisi Lakukan Olah TKP, Dante Berenang di Kolam untuk Orang Dewasa Kedalaman 1,5 Meter
"Kita semua gak ada yang tau kelalaian orang yang kamu percaya bisa merenggut nyawa anakmu sendiri. Kalau mau dicari siapa yang paling lalai DISINI KAMU YANG PALING LALAI MENJADI SEORANG IBU," katanya pula.
"Harusnya ini menjadi kelalaianmu juga, jangan hanya pihak yang sekarang kamu jadikan tersanngka padahal dia sudah baik mau menjaga dan menemani anakmu bermain bersama anaknya!," tambahnya.
Akun tersebut juga mengklaim bahwa YA bukanlah seorang pembunuh. Bahkan, Svrramadhani mengungkapkan bahwa YA tidak pernah berniat jahat kepada Dante.
"Saya tidak membenarkan yang menjadi kelalainnya tapi INGAT TAMARA KAMU YANG PALING TAU BAHWA BELIAU BUKAN PEMBUNUH!!! Berniat jahat ke DANTE PUN TDK SAMA SEKALI APALAGI JIKA SAMPAI DITUDUH SENGAJA MENCELAKAI SAMPAI DIBILANG PEMBUNUH!!!," ujarnya.
Lebih lanjut, akun itu kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak memungkiri adanya kelalaian dari YA. Namun begitu, peran utama dalam kelalaian tersebut adala Tamara.
"Saya membenarkan adanya kelalaian tapi yang menjadi peran utama kelalaian itu harusnya ANDA @tamaratyasmara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya telah menangkap YA sebagai tersangka dalam kasus kematian Dante. YA ditangkap di rumah kontrakannya di daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, ketika sedang tidur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa penangkapan YA didasarkan pada bukti-bukti yang sudah diperoleh, termasuk hasil gelar perkara yang telah dilakukan oleh tim penyidik. Dalam video yang beredar di media sosial, YA terlihat tertunduk saat digiring ke Polda Metro Jaya dengan tangan terborgol.
Sebelumnya, kematian Dante terjadi pada 27 Januari lalu saat bersama kekasih ibunya berenang di kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.