Suara.com - Keluarga Yudha Arfandi (YA), tersangka dalam kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante, putra semata wayang Tamara Tyasmara, akhirnya buka suara. Menanggapi beredarnya rekaman CCTV yang dinarasikan YA menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali, pihak keluarga menyatakan bahwa rekaman CCTV tersebut adalah fitnah.
"Tolong ini rekaman cctv dari belakang, semua orang bisa berasumsi yang tidak benar. Video yang akurat CCTV dari sisi depan dan itu ditahan dari pihak kepolisian. Abang saya benar-benar DIFITNAH! @tamaratyasmara," ungkap akun @svrramadhani yang mengaku sebagai keluarga YA melalui Insta Story dikutip Suara.com, Sabtu.
Pihak keluarga melalui akun @svrramadhani juga mengunggah sejumlah video yang menunjukkan YA mengajarkan almarhum Dante berenang. Mereka menegaskan bahwa video tersebut tidak diambil pada hari kejadian, tetapi menjadi gambaran seberapa dekat YA dengan Dante.
Mereka meminta publik untuk melihat video tersebut sebagai bukti hubungan dekat antara YA dan almarhum Dante.
Baca Juga: Apa Pekerjaan Pacar Tamara Tyasmara? Diduga Kenalan Raffi Ahmad, Pernah Gelar Pernikahan Mewah
"Akhirnya keluarga mengizinkan untuk speak up. Kami pihak keluarga berhak untuk memberi pembelaan, selama ini kami diam hanya untuk menjaga reputasi Anda, @tamaratyasmara," ungkap akun @svrramadhani lagi.
Bahkan akun tersebut menyebutkan bahwa hubungan YA dengan Dante sudah seperti Bapak dan Anak.
"Ini salah satu video bukti bahwa yang menjadi tersangka sudah sangat dekat dengan almarhum. Suda menganggap seperti anak sendiri!!!," lanjutnya.
Lebih lanjut, Svrramadhani enggan YA disebut sebagai pembunuh. Meski begitu dirinya tidak menyangkal adanya kelalaian yang dilakukan oleh YA.
"Abang saya memang lalai, tapi bukan PEMBUNUH!!!," katanya.
Baca Juga: Beda dari Tamara Tyasmara, Bunga Citra Lestari Tak Sempat Dandan saat Berkabung
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya telah menangkap YA sebagai tersangka dalam kasus kematian Dante. YA ditangkap di rumah kontrakannya di daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, ketika sedang tidur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa penangkapan YA didasarkan pada bukti-bukti yang sudah diperoleh, termasuk hasil gelar perkara yang telah dilakukan oleh tim penyidik. Dalam video yang beredar di media sosial, YA terlihat tertunduk saat digiring ke Polda Metro Jaya dengan tangan terborgol.
Sebelumnya, kematian Dante terjadi pada 27 Januari lalu saat bersama kekasih ibunya berenang di kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.