Dulu Bela Mati-matian, Kini Ade Armando Bongkar Luka Lama Ahok hingga Seret Megawati

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 10 Februari 2024 | 11:01 WIB
Dulu Bela Mati-matian, Kini Ade Armando Bongkar Luka Lama Ahok hingga Seret Megawati
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PSI Ade Armando memberikan respon terkait pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut Presiden Jokowi dan cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Ade yang dulu menjadi pembela setia Ahok memberikan kritik pedas kepada politisi PDIP tersebut. Ade Armando kemudian membeberkan sejumlah peristiwa di masa lampau saat Ahok diminta oleh Jokowi mundur pada 2016.

"Ahok itu bukan politisi yang seperti kebanyakan politisi lainnya. Dia itu tidak bermain sebenarnya. Dia itu orang yang sebetulnya selama ini kita kenal orang yang percaya pada kebenaran," kata Ade Armando seperti dilihat dari kanal Youtube Panangian Simanungkalit, Sabtu (10/2).

Baca juga:

Baca Juga: LIVE STREAMING: Massa Padati GBK Jelang Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Ade Armando juga mempertanyakan keputusan Ahok yang memutuskan mundur sebagai komisaris utama PT Pertamina. Ade mengaku heran mengaku Ahok baru mundur sekarang jika merasa Presiden Jokowi tidak bisa bekerja.

"Harusnya sejak awal dia turun. Kan dia bisa lihat nih orang gak bisa kerja," tambah Ade.

Ade lebih lanjut menduga bahwa sejumlah pernyataan Ahok belakangan ini tidak diperintah oleh ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun kata Ade, harus diakui bahwa Ahok memiliki utang budi kepada Megawati.

"Kan dia bukan tipe orang yang bisa disuruh-suruh. Walaupun saya gak tahu seberapa loyal dia kepada Megawati. Saya percaya dia itu berutang budi kepada ibu Megawati, (tapi) saya tidak terlalu yakin kenapanya," ujarnya.

Ade kemudian membenarkan pernyataan Ahok bahwa pada 2016, Jokowi memintanya untuk mundur dan hanya Megawati yang berikan dukungan kepada Ahok.

Baca Juga: Jelang Kampanye Akbar, Ribuan Massa Prabowo-Gibran Telah Padati GBK Sejak Pagi

"Ketika itu pak Jokowi diminta oleh beberapa pihak untuk meminta kepada Ahok. Karena Ahok itu kan mendengar kepada pak Jokowi. Agar dia (Ahok) mundur ajalah," ungkapnya.

Ade lantas mengungkit soal kasus penistaan Agam di pulau Seribu yang akhirnya menyeret Ahok masuk ke dalam penjara.

"Berat itu memperjuangkan Ahok di Pemilu. Poin yang ingin saya katakan, ketika itu memang Jokowi menyampaikan, karena orang minta kepada pak Jokowi. Kalau tidak salah orang secara tegas, Bung Ahok mundur ajalah,"

"Ini bukan gak suka kepada Ahok. Tapi orang sudah membayangkan kalau Ahok sampai maju, politik identitas itu akan muncul. Dan orang yang ngomong secara jelas itu, Surya Paloh," jelas Ade Armando.

Kata Ade Armando memang tidak ada yang salah dari pernyataan Ahok bahwa Jokowi memintanya mundur sebagai calon Gubernur.

"Nah, sekarang dia (Ahok) seperti menunjukkan bahwa dia berutang kepada ibu Mega," kata Ade.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI