Kisah Bule Sampai Jual Perusahaan Gara-gara 'Dipalak' Anak-anak saat Liburan di Lombok

Bella Suara.Com
Jum'at, 09 Februari 2024 | 21:25 WIB
Kisah Bule Sampai Jual Perusahaan Gara-gara 'Dipalak' Anak-anak saat Liburan di Lombok
Pendiri Yayasan Peduli Anak di Lombok, Chaim Fetter. [Tangkapan Layar/Instagram Fyifact]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang bule asal Belanda, Chaim Fetter, yang dengan tulus hati dan kepedulian melibatkan diri dalam mengubah kehidupan anak-anak kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada tahun 2005, Chaim Fetter sedang menikmati liburan di pulau indah Lombok. Namun, pengalaman liburannya berubah menjadi peristiwa tak terlupakan ketika ia menjadi korban pemalakan oleh sekelompok anak-anak setempat.

Dipalak oleh sekelompok bocah, Chaim kemudian justru bertanya apakah mereka mau bersekolah. Tak disangka, semua anak itu mengungkapkan keinginan mereka untuk belajar.

Chaim yang terkejut oleh semangat belajar anak-anak tersebut, merasa iba melihat kondisi pendidikan di Lombok. Ia membawa mereka ke sekolah terdekat, namun terkejut dengan mahalnya biaya sekolah di sana.

Baca Juga: Heboh Perusahaan BUMN Mau Dijadikan Koperasi, Cabang Olahraga Ikut Resah

Hal ini sangat kontras dengan keadaan di negaranya sendiri, Belanda, di mana anak-anak dapat mengakses pendidikan secara gratis.

Dengan hati yang penuh empati, Chaim Fetter memutuskan untuk mengambil langkah besar. Ia kembali ke Belanda, menjual perusahaan miliknya, dan kembali ke Lombok setahun kemudian dengan tekad kuat untuk membantu anak-anak tersebut.

Pada kunjungannya yang kedua, Chaim mendirikan Yayasan Peduli Anak di atas tanah seluas 1,5 hektar. Yayasan ini bukan hanya berfungsi sebagai sekolah, tetapi juga sebagai tempat penampungan bagi anak-anak jalanan

Di samping itu, yayasan ini menyediakan fasilitas kesehatan secara cuma-cuma untuk mendukung kesejahteraan anak-anak.

Sejak pertama didirikan pada 2006 lalu, Yayasan Peduli Anak telah mampu menyekolahkan lebih dari 200 anak di Lombok dan Sumbawa.

Baca Juga: Fery Farhati Sebut Anies-Cak Imin Bakal Perkuat Perlindungan Masyarakat Adat

Kisah Chaim kini viral di media sosial usai diunggah kembali oleh akun instagram Fyifact. Sejumlah warganet mengaku salut dengan pengorbanan dan ketulusan Chaim.

"Gila separah apa kementerian pendidikan ampe ada orang dari luar negeri, yg bela2in jual perusahaannya sendiri buat anak2 di lombok bisa sekolah," papar warganet.

"Dari kometar disini aku baru tau kalau sekolah negeri di beberapa daerah masih ada tagihan, sebenarnya itu bisa di laporin sih. Jujur aku selama ini heran bahkan sinis sama orang yang bilang ngak sekolah karna ngak punya uang soalnya aku pikir di semua daerah sama kaya di tempat kami. Soalnya aku dari sd sampai sma di sekolah negeri dan ya memang ngak ada pungutan apapun buku juga dari sekolah tapi di akhir semester memang di kembaliin sih. Trus bagi yang kutang mampu sama juara juara kelas biasanya ada bantuan dari sekolah dan pemerintah juga," ujar netizen.

"Itu org luar negeri sampe mau jual perusahaan org Indonesia banyak yg jadi sultan cuma untuk pamer kekayaan nya apa ga malu," kata warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI