Suara.com - Baju kotak-kotak sempat menjadi tren saat Pilkada DKI 2012 silam, saat itu baju kotak-kotak identik dengan Jokowi-Ahok yang menjadi kandidat calon Gubernur DKI.
Belakangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap bahwa pemilihan baju kotak-kotak itu sebenarnya tanpa direncanakan. Pihak pemenangan justru mengiapkan baju batik ondel-ondel yang identik dengan Betawi untuk mereka berdua.
"Kenapa baju kotak-kotak? itu baru beli di tengah jalan, karena yang disiapin Baju batik ondel-ondel, karena buat betawi tho. Kalo Ahok dipasangin baju Betawi kan lucu-lucu juga nih," kata Ahok, dalam video yang dilansir akun Twitter @Chynthia_K, Jumat (9/2/2024).
Ahok mencertakan kembali momen tersebut saat dirinya dimintai tanggapan soal kabar yang saat ini beredar bahwa dirinya dituding berkhianat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabar tersebut lantas dibantah oleh mantan Dirut Pertamina itu.
Baca Juga: Megawati Bantah Ngatur-ngatur Presiden Walau Jokowi Petugas Partai: Kalau Usul Boleh Dong!
Menurut dia, justru Jokowilah yang sejak awal tak ingin berpasangan dengan dirinya ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI.
"Pak Jokowi itu tidak pernah mau saya jadi wakil dia kalau mau anda buka. Hasil survei, kenapa seorang Sandiaga Uno berani diamjukan Gerindra? karena hasil survei itu nomor paling top, pertama jadi wakil Pak Jokowi itu Deddy Mizwar, nomor dua nya ada Sandiaga Uno, saya di survei itu nomor 12," kata Ahok.
Melalui hasil survei tersebut, kata Ahok, nantinya nama-nama yang akan diusung itu diseleksi dari dua nama sebelum dikeluarkan surat rekomendasi.
"Sampai kemudian masukin dua nama, ini boleh tanya sama orang Gerindra kok kita buka-bukaan rekomendasinya," jelas mantan Dirut Pertamina itu.
Akan tetapi, saat itu, Gerindra tak dapat mengusung Ahok lantaran belum tujuh kursi di DPRD DKI Jakarta. Jika tetap ingin mengusung kandidat, maka saat itu Gerindra harus berpasangan dengan PDI Perjuangan.
Baca Juga: Megawati Sebut Tak Pernah Dikte Jokowi
"Itu cuma sekedar mau sampaikan mau nyalonin Ahok ni kalau mau buka-bukaan ya," katanya.
Ahok mengungkapkan bahwa rekomendasi yang dikeluarkan bukan atas nama Ahok, sebab hasil survei menginginlkan Deddy Mizwar.
"Bikin rekomendasi Jokowi-Deddy Mizwar, Ibu Mega minta dua, oh ini telepon saya 'masih ada harapan' ternyata pak Jokowi nggak mau Jokowi-Sandiaga Uno, maunya Jokowi-Ahok. Nah kok bisa? survei paling bawah kok, karena Pak Jokowi sebetulnya maunya Pak Deddy Mizwar." kata Ahok.