Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah tudingan program sembako murah yang selama ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bermuatan politik. Heru menyatakan kegiatan ini tak bertujuan untuk mendukung paslon manapun dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Menurutnya, kantong sembako berwarna biru muda yang digunakan dalam program ini tak bermaksud mencirikan paslon Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut kegiatan sembako murah hanya bertujuan untuk membantu masyarakat.
"Saya sampaikan saat ini, kami Pemprov DKI Jakarta, tidak ada niat apapun. Yang ada niat membantu masyarakat dan membantu menstablikan inflasi," ujar Heru kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Ia pun meminta agar semua pihak tak ada yang berspekulasi buruk soal program sembako murah ini, apalagi mengaitkannya dengan perpolitikan.
Baca Juga: Bungkus Sembako Murah Berubah Warna, Ahmad Sahroni: Lama-lama Bendera Bisa Ganti Warna!
"Jadi para pihak untuk bisa memahami bahwa kami Pemda DKI hadir di sini untuk masyarakat dan tidak untuk lainnya. Jadi ada pihak-pihak yang menyampaikan bahwa saya melakukan kegiatan sembako murah, melakukan sesuatu, tidak," ucapnya.
"Sekali lagi, untuk kepentingan masyarakat. Tolong disampaikan ke pihak-pihak yang bersangkutan," tambahnya memungkasi.
Program Sembako Murah
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya berupaya menjaga selisih harga bahan pangan pokok yang dijual melalui program Sembako Murah dengan harga yang dijual di pasaran.
”Memang nanti bisa dilihat ada selisih harga pasar dan harga yang dibayar oleh masyarakat. Sesuai arahan Pak Gubernur, bagaimana Pemprov DKI Jakarta membersamai masyarakat terhadap fluktuasi harga," jelas Suharini.
Baca Juga: Bambang Pacul Ungkap Strategi Kampanye PDIP, Megawati Larang Pembagian Sembako dan Uang Tunai
Ia mencontohkan, dengan Rp 100 ribu pembeli bisa mendapatkan lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, dan dua kilogram tepung terigu.
Selain itu, masyarakat juga diberikan pilihan untuk membeli secara satuan atau eceran.
"Jadi kita lihat antusias masyarakat itu benar-benar mereka merasakan kehadiran Pemprov DKI Jakarta untuk mempertahankan stabilisasi harga. Intinya, kita ada empat strategi dalam menjaga inflasi di antaranya adalah keterjangkauan, distribusi, stabilisasi harga, dan komunikasi yang efektif. Nah, hari ini kita melakukan semuanya," katanya.
Politisi Partai NasDem Ahmad Sahroni heran dengan bungkusan sembako di Jakarta, berubah warna menjadi warna biru muda. Hal ini disampaikannya Sahroni di akun Instagram miliknya, Kamis (8/2/2024). Dalam postingannya, awalnya Sahroni mengapresiasi PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budihartono.
"Trimakasih pak PJ@herubudihartono @dkijakarta atas perhatian nya kepada masyarakat Jakarta," tulisnya.
Ia lalu bertanya mengapa bungkusan sembako murah berubah warna menjadi biru muda yang identik dengan salah satu paslon capres-cawapres.
"Tapi boleh tanya gak yah?? sekarang bungkusan sembako murah udah berubah warna apa memang gimana yah?? duh beneran mau tanya donk gaes ??" cetusnya.
Sahroni mengatakan jika ini dibiarkan lama-lama warna bendera merah putih bisa berubah.
"Ini kelamaan bisa bisa bendera bisa ganti warna," katanya.