Suara.com - Pemerintah Islandia mengumumkan status darurat pada Kamis (8/2/2024) setelah terjadi gempa intensitas rendah, semburan lava, dan asap tebal dari gunung berapi dekat Gunung Sylingarfell, yang terletak di semenanjung Reykjanes di barat daya negara tersebut.
Status darurat tersebut adalah yang ketiga kalinya diberlakukan dalam dua bulan terakhir.
Wilayah timur laut Gunung Sylingarfell mengalami gempa berintensitas rendah 30 menit sebelum gunung berapi mulai memancarkan asap tebal dan lava pada pukul 5:30 pagi waktu setempat (0530GMT), demikian seperti yang disampaikan dalam pernyataan Kantor Meteorologi Islandia (IMO) yang dikutip dari Anadolu via Antara.
Otoritas Islandia kemudian mengumumkan status darurat untuk memastikan keselamatan warga di kota-kota terdekatnya, lapor lembaga penyiar publik Islandia, RUV.
Baca Juga: Kayak di Neraka, Begini Horornya Letusan Gunung Berapi di Islandia
Lava mulai dimuntahkan dan mengalir menuju objek wisata populer di dekatnya, spa geothermal Blue Lagoon, yang ditutup pada pagi hari.
Bandara Keflavik yang berjarak 30 km dari lokasi letusan gunung berapi juga ditutup.
Sekolah dan fasilitas olahraga di Kota Suournesjaer dan Vogur juga diberhentikan operasinya karena status darurat.
Menurutnya, saluran pipa air panas Njarovikuraee yang menghubungkan Njarevikur dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) HS Orka di Svartsengi, terendam lahar sehingga menyebabkan gangguan pasokan.
Dia juga menyebutkan bahwa jalan terdekat ke PLTP juga ditutup.
Baca Juga: Dilintasi Sesar Aktif, Sumedang Senasib dengan Semarang dan Palu
“Saluran pipa air panas rusak, sehingga menyebabkan krisis air panas di daerah tersebut. Saat ini penting bagi warga dan tempat usaha di Sudurnes untuk menghemat listrik dan air panas," demikian pemberitahuan dari otoritas setempat.
Lava dan asap tebal menyusul erupsi gunung berapi di Reykjanes juga mengganggu pasokan listrik di banyak wilayah di Islandia.