Suara.com - Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehterns kembali muncul tepat pada satu tahun setelah dirinya disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Melalui video yang tersebar, ia mengabarkan kondisinya sekaligus meminta dikirimkan sejumlah barang.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit di Jateng, Bambang Pacul Akui Kalah Peluru dan Kalah Komandan
Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Gibran Punya Cinta yang Tulus Kepada Tanah Papua
Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024
Ternyata Ada Aturan Resmi TNI Kalau Anggotanya Nikahi Ayu Ting Ting, Ini Syaratnya
Ada dua video yang disebar oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Pada video berdurasi 49 detik, Philip mengatakan, rekaman diambil pada 22 Desember 2023.
Dalam video ia mengaku dalam kondisi yang baik-baik saja.
Baca Juga: Setia Didampingi Istri, Gibran: Kita Bicara Tentang Pembangunan Papua ke Depan
"Halo, ini aku, hari ini tanggal 22 Desember 2023. Aku baru saja bertemu dengan komandan (Egianus Kogoya), tolong datang ke sini aku baru bisa mengirim pesan kemarin. Dan, sekarang dia bersedia untuk mengambil video dan dia akan mengirimnya nanti setelah dia mendapatkan internet," kata Philip dikutip Suara.com, Jumat (9/2/2023).
"Tapi aku baik-baik saja. Mereka memperlakukanku dengan baik," sambungnya.
Philip turut menyematkan pesan untuk istri dan anaknya. Ia berharap keluarganya juga dalam kondisi baik.
"Aku berharap kamu (istri) dan Jacob (anak) sehat dan baik-baik saja dan mendapatkan dukungan," terangnya.
Philip menyebut akan ada kesempatan dirinya menghubungi sang istri dan anak. Ia berharap kesediaan dari sang istri.
"Aku sangat mencintai kalian berdua, sangat merindukan kalian berdua dan aku harap untuk bisa berbicara denganmu segera," tuturnya.
Sementara itu, terdapat video kedua berdurasi 29 detik.
Dalam video tersebut, ia mengaku membutuhkan sejumlah barang.
Barang pertama yakni obat untuk penyakit asma.
"Bisakah kamu membantuku untuk mendapatkan satu atau dua ventolin inhaler untuk persediaanku karena penyakit asmaku?" tanyanya.
Sementara untuk barang lainnya, Philip berharap ada yang mengirimkannya buku bacaan.
"Apabila itu mungkin, bisakah aku mendapatkan lilin aromaterapi dan buku-buku Bahasa Inggris sebanyak mungkin?" ungkapnya.