Sosok Bahlil Disamakan dengan Harmoko, Antara Penjilat dan Brutus Si Pengkhianat

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Kamis, 08 Februari 2024 | 17:03 WIB
Sosok Bahlil Disamakan dengan Harmoko, Antara Penjilat dan Brutus Si Pengkhianat
Ilustrasi Bahlil Lahadalia. Sosok Bahlil disamakan dengan Harmoko. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim sukses Ganjar Mahfud, Islah Bahrawi, menyamakan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dengan sosok Harmoko di era Presiden Suharto.

Lewat postingan di X, Islah Bahrawi memposting foto Bahlil sedang tertawa. Ia lalu menuliskan artikel panjang mengenai sosok Harmoko di era Orde Baru.

Menurut Islah, di tahun 1997 "approval rate" presiden Soeharto sedang kuat-kuatnya. Harmoko yang ketika itu menjabat sebagai Ketum Golkar dan Ketua DPR/MPR, "menjilat" Soeharto agar kembali jadi presiden RI yg ke-7 kalinya.

Baca Juga:

Baca Juga: Tom Lembong Wanti-wanti ke Anies Baswedan soal Bahaya Penjilat

Akhirnya! Terungkap Arah Dukungan Kiky Saputri di Pilpres 2024

"Padahal Soeharto sudah berniat untuk "lengser keprabon", namun Harmoko berhasil meyakinkan Soeharto dengan alasan: "rakyat masih sangat menginginkannya"," tulis Islah Bahrawi.

Walhasil, pada Maret 1998, Harmoko mengangkat Soeharto sebagai presiden RI di usia 72 tahun. Dua bulan kemudian, sikap Harmoko terhadap Suharto berubah.

Islah mengatakan, Harmoko meminta Presiden Suharto untuk mundur karena adanya demonstrasi mahasiswa besar-besaran yang berujung pada pendudukan gedung DPR/MPR.

Menurut dia, Harmoko terdesak. Ia lalu ikut mendesak Suharto mundur dari jabatannya sebagai presiden sebagai jurus selamat dari pengadilan rakyat.

Baca Juga: Thomas Lembong: Banyak Presiden Rusak karena Penjilat

Sejak itu kata Islah, Harmoko dianggap sebagai "Brutus Sang Pengkhianat" oleh pihak Soeharto. Di sisi lain, Harmoko tidak juga dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat sipil.

Sebab rekam jejak Harmoko selama ini dikenal sebagai sosok yg hampir setiap hari "menjilat" Soeharto ketika sedang berkuasa.

"Nah, sosok Bahlil ini mirip sekali dengan sosok Harmoko pada eranya. Entah kelak akan dianggap penjilat atau justeru disematkan sebagai pengkhianat, tunggu waktunya saja. Path of our destiny will tell the story," ujar Islah Bahrawi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI