Suara.com - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, meminta agar pemerintah daerah (Pemda) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ikut bertanggung jawab dalam menjaga dan melindungi alat peraga kampanye (APK) agar tetap terjaga dari kerusakan.
Menurutnya, tindakan perusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak, baik bagi para calon legislatif (caleg) maupun masyarakat. Dia menekankan bahwa caleg akan merugi karena APK mereka rusak akibat perusakan, sementara masyarakat tidak akan memiliki kesempatan untuk mengenal dan membandingkan para calon jika APK tersebut rusak.
"Itu harus dilakukan seragam di seluruh daerah. Peristiwa ini harus menjadi catatan, untuk dievaluasi dan diperbaiki pada pelaksanaan Pemilu berikutnya," kata Syarief dalam keterangan resminya pada Kamis (8/2/2024).
Syarief menyatakan bahwa perusakan APK juga turut berperan dalam meningkatnya biaya pemilu. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh keharusan para caleg untuk mengganti APK yang rusak dengan yang baru.
Baca Juga: Viral Nelayan Nangis Ngaku Nggak Butuh Makan Siang Gratis di Depan Anies, Sindir Prabowo?
Meskipun perusakan APK berkontribusi pada meningkatnya biaya kampanye, bahkan dapat menyebabkan kerugian jiwa, dia menentang pemikiran untuk menghapuskan baliho, spanduk, dan umbul-umbul sebagai APK.
Menurutnya, masih ada sebagian masyarakat, terutama yang tinggal di desa, daerah terpencil, dan pedalaman, yang belum mampu mengenali para calon pemimpin meskipun teknologi digital dan media sosial sudah merajalela.
Sebagai informasi, APK belakangan juga disorot masyarakat karena ada banyak yang justru mengganggu ketertiban dan estetika. Bahkan, ada pula APK yang mencelakai warga.
Sebagai contoh, dua orang pengendara sepeda motor jatuh usai tertimpa APK kader PSI Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (22/1/2024) lalu.
Bahkan, pada tanggal 12 Januari 2024, SA (18), seorang gadis asal Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, meninggal dunia akibat tertimpa baliho.
Baca Juga: Aksi Tuntut Pemakzulan Jokowi, Mahasiswa Bakar APK di Dekat Istana
Saat itu, SA sedang pulang sekolah dan SI (19), teman sekelasnya, sebagai penumpang di sepeda motornya. Ketika melintas di Jalan Raya Kebumen-Banyumas, khususnya di area alang-alang amba masuk Desa Sidomulyo, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, SA kehilangan kendali usai tertimpa baliho dari salah satu partai politik. Dia berusaha menghindari jatuh ke jalan, tetapi sayangnya, mobil dari arah belakang menabraknya. SA tidak dapat diselamatkan, sedangkan SI mengalami luka-luka dan syok karena kejadian tragis tersebut.