Philip juga membiarkan janggutnya tumbuh lebat.
Dalam laporannya, Sebby mengungkapkan, satu tahunnya penyanderaan Kapten Philip itu membuktikan gagalnya Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru dalam bernegosiasi dengan TPNPB-OPM.
![Kondisi terkini pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera TPNPB-OPM per Desember 2023. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/07/69494-tpnpb-opm-kapten-philip-mark-mehrtens-pilot-susi-air.jpg)
Dalam kesempatan yang sama, TPNPB-OPM juga mengutuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dianggapnya tak mampu menjawab tuntutan mereka.
"Kedua negara telah gagal dalam upaya mencari pelepasan melalui jalur damai, masih menggangap remeh upaya goodwill dari TPNPB-OPM," ucap Sebby dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Rabu (7/2/2023).
Sebby menyebut, Kapten Philip bukan target utama dari TPNPB-OPM. Sebab, mereka justru menginginkan jaminan atas pelanggaran pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah perang antara TPNPB-OPM dengan aparat.
"Penyanderaan terjadi sesuai standar hukum perang. Pilot Philip Max Mehrtens mendaratkan pesawatnya di wilayah perang dengan menggunakan perusahaan penerbangan Susi Air yang disubsidi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Operasi Perintis," terangnya.
Menutup laporannya, Sebby menegaskan, TPNPB-OPM akan mengembalikan Kapten Philip bukan melalui pemerintah Indonesia.
"TPNPB-OPM akan mengembalikan pilot Philip Max Martherns kepada keluarganya melalui Yuridiksi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)."
Baca Juga: Gibran Kampanye di Papua: Kemarin Naruto, Sekarang Minion