Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap sikap peduli dan sayang seorang Megawati Soekarnoputi, ketum PDIP. Ahok yang dikenal bersuara lantang dengan praktek ketidakadilan sempat ditahan oleh Megawati untuk tidak bertentangan dengan penguasa.
Ahok menceritakan bahwa sejak PDIP umumkan secara resmi pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres Pilpres 2024, ia ingin mundur sebagai komisaris utama PT Pertamina.
Ditegaskan olehnya, bahwa sejak awal Ganjar jadi capres dirinya ingin mundur agar bisa ikut tim pemenangan 03 dan berkampanye. Ahok mengatakan ke Megawati bahwa ia tak ingin melanggar aturan yang melarang pejabat untuk ikut kampanye.
Baca juga:
- Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
- Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
- Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
"Eh ibu bilang jangan. Pak Ahok tugasnya jaga Pertamina. Pertamina ini kan 4 tahun terakhir naik, untung, semua untuk negara. Kita (Pertamina) aja cost optimization itu udah 4,5 miliar dolar kalau gak salah, 4 tahun," jelas Ahok seperti dikutip dari Youtube 2045 TV, Rabu (7/2).
Ahok kemudian menjelaskan kinerja-kinerjanya di PT Pertamina, termasuk pada 2022 membawa keuntungan sebesar 3,8 miliar dollar AS. Keuntungan itu kata Ahok termasuk catatan sejarah yang ditorehkannya di Pertamina.
Termasuk Ahok meminta adanya key performance indicator alias KPI yang di era sebelumnya tidak ada. KPI kata Ahok untuk menjaga perfomance PT Pertamina.
Akan tetapi Ahok sangat berhasrat untuk ikut kampanye Ganjar hingga ia pun menunggu RUPS Pertamina, setelah itu mundur. Namun, Megawati lagi-lagi menahannya untuk mundur.
"Saya kira ibu (Megawati) baik yah. Dia tahu saya teman dengan Pak Jokowi. Kalau 02 menang kan saya masih dapat rezeki juga lha," jelas Ahok.
Baca Juga: Program Internet Gratis Diragukan, Sosok Ini Bandingkan dengan Era Megawati
Belakangan Ahok baru mengetahui ada rasa sayang Megawati kepada anak-anaknya yang masih kecil dengan Puput Nastiti Devi hingga menahannya untuk mundur sebagai Komut Pertamina.