Dalam video itu juga, si pria tersebut mengkhawatirkan jika nanti kedepan program tersebut tidak berjalan.
"Cuman ya lumayan lah pak, konsepnya tapi ya itu soal satelit itu kan waktu itu dijual gimana pak itu ama partai bapak? takutnya tar ada apa-apa dijual lagi satelit," imbuhnya.
Disamping itu, pria tersebut lebih memilih program paslon 02 Prabowo-Gibran.
"Tapi kalau gua pilih, makan siang gratis, coba kalkulasi 20 ribu kali makan siang dikali anak sekolah lima hari, jadi seminggu 20 kali 5 hari itu 100 ribu, kali sebulan itu 400 ribu. ya kalau 400 sebulan lebih milih makan siang gratis sih, soalnya kuota internet tidak sampai 400 ribu sebulan," jelasnya.
Penjualan Indosat
Di masa kepemimpinannya, Megawati memperoleh kritik karena telah melakukan penjualan terhadap Indosat yang saat itu berstatus sebagai BUMN.
Divestasi saham diminangkan oleh perusahaan asal Singapura, Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (ST Telemedia) yang sahamnya dikuasai pemerintah Singapura lewat Temasek. Padahal saat itu Indosat tergolong BUMN yang menguntungkan.
Saat dijual pada 2002, ST Telemedia merogoh kocek Rp5,6 triliun untuk membeli 41,94% saham. Lima tahun kemudian, justru ST Telemedia yang memperoleh keuntungan berlipat setelah menjual seluruh saham Indosat yang dibeli dari Indonesia kepada Qatar Telecom QSC.
Kabar ini pun membuat publik naik pitam. Saat itu Qatar Telecom QSC merogoh Rp16,7 triliun untuk membeli saham Indosat dari ST Telemedia. Setelah akuisisi saham ini, Indosat berubah nama menjadi PT Indosat Ooredo.
Baca Juga: TKN : Prabowo Gibran Belum Pastikan Kehadiran di Acara Dewan Pers