Suara.com - Kader PDI Perjuangan, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok blak-blakan mengungkapkan adanya tawaran pada dirinya jika mau mendukung pasangan calon atau paslon Pilpres 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Tawaran agar bergabung ke barisan Prabowo ini pun diiimngi dengan imbalan yang besar, yakni posisi jabatan Menteri atau paling tidak ialah, jabatan Dirut Pertamina.
Hal ini disampaikan Ahok saat menghadiri Festival 3 Jari yang diselenggarakan oleh para pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jerman.
Baca Juga:
Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
Pada sesi memberikan sambutan yang dilakukan via zoom tersebut, Ahok menyakini jika pilihan pada paslon 03 sudah sangat tepat dan benar.
"Saya menekankan jika pilihan kita malam ini sudah tepat," ujar Ahok menbari mengajak pendukungnya menyebarkan hal tersebut.
Ahok juga mengingatkan pendukungnya jangan mau ditipu soal isu yang menyerang Megawati Soekarnoputri atau pun Ganjar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menganalogikan dukungan yang diberikan kepada capres, bukan hanya soal peluang menang atau tidaknya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi jangan gunakan persepsi yang salah," ujar Ahok.
Ahok memastikan jika memang ada tawaran untuk tidak memilih Ganjar.
"Jangan mau ditipu, seolah-seolah kamu orang mau pindah ke 02, tidak mau 03. Karena normalnya orang mau pilih yang menang. Jika kira-kira yang menang 02, maka akan ada tawaran menjadi dirut," ujar Ahok.
Tawaran menjadi menteri ini diperkuat Ahok dengan memastikan jika pada Maret ini akan ada pergantian menteri di kabinet Jokowi.
"Maret ini, reshuffle, saya diangkat jadi menteri," ujar Ahok blak-blakan.
Tapi tawaran untuk menjadi menteri ataupun direktur Pertamina diakui pula ditolak oleh Ahok.
Suami Puput Nastititi Devi akhirnya memutuskan meninggalkan jabatan sebagai komisaris Pertamina dan mendukung Capres nomor 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.