Suara.com - Baru-baru ini sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencuri perhatian publik setelah menyentil sosok Prabowo hingga Jokowi yang dianggap tak bisa kerja.
Pernyataan Ahok soal Prabowo hingga Jokowi yang tak bisa kerja itu berasal dari sebuah video berdurasi singkat yang kemudian viral di media sosial.
Dalam video itu, Ahok mulanya menyentil soal sikap politiknya yang tak ingin memilih Prabowo.
Mantan Komisaris Utama Pertamina itu kemudian menyentil nama Gibran hingga Jokowi yang dianggap tak bisa kerja seperti halnya Prabowo.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Bisnis Ala Ahok Saat Besarkan Pertamina: Cuan, Cengli, Cincai!
"Di mana ada bukti Gibran bisa kerja? Selama wali kota," katanya.
"Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Nah, mangkanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu makanya saya gak enak ngomong depan umum," lanjut dia.
Sikap politik Ahok itu berbeda 360 derajat bila dibanding dengannya ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai presiden di periode pertamanya.
Merunut jejak digitalnya, Ahok pernah memuji habis-habisan Jokowi yang ketika itu masa pemerintahannya masih berusia 100 hari.
Ahok ketika itu mengapresiasi kinerja duet Jokowi dan Jusuf Kalla pada 100 hari pemerintahannya.
Baca Juga: Grace Natalie Senang Sampai Ucap Syukur Alhamdulillah kalau Jokowi Mau Gabung PSI, KTA Bisa Diambil
Hal yang ia garisbawahi terutama mengenai penegakan hukum.
"Beliau benar-benar taat pada konstitusi dalam menjalankan pemerintahan ini," terangnya pada Rabu (28/1/2015) silam.
Ahok juga pasang badang ketika sejumlah pihak menyebut penegakan hukum di masa pemerintahan Jokowi lemah terkhusus dalam pemberantasan korupsi.
"Kalian tak mengenal beliau dengan baik persoalannya, jadi banyak sekali yang saya tak bisa ceritakan. Sebetulnya saya liat beliau tak berubah dari dulu sikapnya, hanya orang mempersepsikan penegakan hukum Jokowi lemah padahal ngga," belanya.