Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir terlibat adu pendapat dengan kubu paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengenai pembubaran BUMN.
Kisruh ini berawal ketika Erick Thohir menyebut Timnas AMIN ingin membubarkan BUMN mengganti dengan koperasi.
Menurut Erick, wacana itu hanya akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia. Pasalnya, 1,6 juta orang merupakan pegawai BUMN.
Baca Juga:
Baca Juga: Tetiba Muhaimin Iskandar Menuding Menteri BUMN Sebar Hoaks, Ternyata Ini Konteksnya
Gibran Dikerubungi Mak-Mak Saat Kampanye: Mbak Selvi Gimana Perasaannya
Berbeda Kubu dengan Anang Hermansyah di Debat Capres Terakhir, Sikap Aurel Dipuji
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," kata Erick.
kubu AMIN menuding Erick Thohir menyebar hoaks mengenai wacana pembubaran BUMN diganti dengan koperasi.
"Menteri BUMN menyebar hoax tentang BUMN atas nama AMIN," cuit Cak Imin di akun sosial media X pribadinya @cakiminNOW, Selasa (6/2/2024).
Baca Juga: Disebut Penebar Hoax BUMN Jadi Koperasi, Erick Thohir Murka
Erick pun membantah telah menyebar hoaks. Menurut Erick, dirinya hanya memberikan tanggapan atas pertanyaan yang disodorkan wartawan mengenai ide BUMN jadi koperasi.
"Kalau saya, kan hanya menjawab dan merespons wartawan. Yang nanya bahwa pendapat itu dari tim AMIN, itu ya wartawan. Saya hanya merespons dan menjawab," ujar Erick di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Usut punya usut ide pembubaran BUMN dan merubahnya menjadi koperasi terlontar dari mulut ahli koperasi bernama Suroto PH.
Pernyataan ini Suroto ucapkan di acara diskusi yang diselenggarakan oleh Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaminin Iskandar alias Timnas Anies-Muhaimin atau AMIN di Jakarta pada Rabu (31/1/2024).
Suroto sendiri sudah mengklarifikasi pernyataannya ini dipelintir oleh Erick Thohir. Ia mengatakan, ide yang ia lontarkan adalah mengonversi BUMN menjadi badan hukum koperasi.
"Pernyataan saya mengenai ide perubahan dari BUMN basis perseroan menjadi basis koperasi menuai kontroversi dan dipelintir oleh Erick Tohir," kata Suroto.
"Pernyataan Erick Tohir itu jelas tuna makna, sebab apa yang saya katakan adalah ide mengubah atau mengonversi BUMN menjadi badan hukum koperasi, bukan membubarkan BUMN," tutur Suroto.
Siapa Suroto?
Dikutip dari akun Instagram pribadinya @suroto.bravo, Suroto adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Semasa kuliah, Suroto menjadi pengurus Koperasi Mahasiswa Unsoed. Ketika menjadi Kopma Unsoed, Suroto melakukan perubahan besar-besaran.
Dia memerger Kopma Unsoed dengan Koperasi Kopkun. Aset Kopkun kini mencapai Rp30 miliar dengan sisa hasil usaha (SHU) kurang lebih Rp300 juta.
Suroto adalah pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1976. Ia sempat mengenyam pendidikan SD di Aceh dan menamatkan sekolah dasarnya di Kemalang, Klaten.
Sejumlah jabatan yang pernah ia emban adalah CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat ( INKUR Federation) dan Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis ( AKSES-Indonesia).
Dia juga pendiri dan penasehat Koperasi KOPKUN, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi ( LePPeK).
Pria yang sering menjadi pembicara di forum-forum akademis ini pernah menantang debat terbuka Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri BUM Erick Thohir.