Suara.com - Kebakakaran hutan di wilayah Valparaiso, Chile tengah, menewaskan 99 orang. Kemudian, sebanyak 1.600 warga lainnya kehilangan tempat tinggal.
Koroner pemerintah Layanan Medis Hukum Chile mengatakan bahwa sebanyak 32 korban telah diidentifikasi. "Badan forensik menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga dan teman-teman korban," menurut sebuah pernyataan, dikutip Senin (5/2/2024).
Menurut Direktur Layanan Pencegahan dan Tanggap Bencana Nasional Alvaro Hormazabal, terdapat 161 kebakaran aktif di seluruh negeri Chile.
Kebun raya yang dibentuk pada 1931 di kota Vine del Mar hampir seluruhnya hangus dilalap api.
Baca Juga: Restoran Cepat Saji Diharap Jadi Pengumpul Donasi Palestina
Otoritas telah mendesak ribuan warga untuk meninggalkan rumah mereka dan memberlakukan jam malam di di kota-kota yang paling terkena dampak kebakaran untuk membebaskan rute dan memungkinkan kendaraan darurat mencapai daerah yang dilanda kebakaran.
Gambar mengerikan beredar di media sosial menunjukkan ratusan mobil terbakar, yang telah menghancurkan seluruh lingkungan.
Lebih dari 200 orang dilaporkan hilang di Vina del Mar dan wilayah sekitarnya, sebuah wilayah populer bagi wisatawan selama liburan musim panas.
Presiden Gabriel Boric telah memperingatkan bahwa korban jiwa dapat bertambah dengan masih terjadinya kebakaran besar di Valparaiso, dimana para pemadam kebakaran berjuang untuk mencapai wilayah padat penduduk yang dilalap api besar.
Setelah mengunjungi wilayah terdampak, Boric menyatakan dua hari berkabung nasional bagi korban kebakaran. Presiden mengatakan angin kencang menyebabkan pemadam kesulitan untuk mengendalikan kebakaran hutan, yang telah melahap 8.000 hektar hutan dan daerah perkotaan.
Baca Juga: Relawan Capres Satu Suara Dukung Palestina Boikot Israel
Kebakaran terjadi seiring dengan rekor suhu tertinggi yang melanda negara Amerika Selatan akibat pola cuaca El Niño yang menyebabkan suhu tinggi dan memicu kebakaran hutan di beberapa negara Amerika Latin termasuk Kolombia, Ekuador, dan Argentina. (Antara)