Jokowi di Pilpres 2019: Kemiskinan Satu Digit, Prabowo di Pilpres 2024: Musuh Kita Kelaparan

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 05 Februari 2024 | 12:33 WIB
Jokowi di Pilpres 2019: Kemiskinan Satu Digit, Prabowo di Pilpres 2024: Musuh Kita Kelaparan
Prabowo Subianto dalam debat capres kelima, Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga capres telah selesaikan debat terakhir pada Pilpres 2024 kemarin, Minggu (4/2) di di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat. Di debat terakhir itu, ketiga capres di akhir sama-sama membacakan pernyataan penutup.

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto pada pernyataan penutup membahas sejumlah hal termasuk mengutarakan permintaan maaf serta ucapan terima kasih.

Permintaan maaf disampaikan Prabowo kepada capres nomor 1 Anies Baswedan dan capres nomor 3, Ganjar Pranowo. Ia juga mengucapkan maaf kepada KPU jika selama kampanye Pilpres 2024, ada kesalahan kata dan perbuatan.

Ucapan terima kasih kemudian diutarakan Prabowo kepada para presiden sebelumnya dan juga kepada Presiden Joko Widodo. Prabowo kemarin juga tegaskan musuh bersama ialah kemiskinan dan kelaparan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Unfollow Raffi Ahmad dan Prabowo, Buntut Diasingkan Diacara Debat Capres Kemarin?

"Kami terima kasih kepada mereka telah menjaga republik kita, sekarang kita menikmati tidak terlibat dalam pertikaian dengan bangsa-bangsa lain. Kita sekarang fokus. Musuh kita adalah kemiskinan, musuh kita adalah kelaparan, musuh kita adalah kesulitan rakyat,"

Nah menarik jika kemudian membandingkan pernyataan penutup Prabowo dengan Jokowi di Pilpres 2019.

Pada debat terakhir Pilpres 2019, Joko Widodo mengatakan agar masyarakat Indonesia harus selalu optimis agar negara ini bisa menjadi negara maju.

Menurut Jokowi kala itu, kita sebagai bangsa jangan sampai kufur nikmat. Ia sempat mengatakan bahwa tingkat pengangguran terus turun, kemiskinan satu digit serta tidak perlu takut dengan tantangan serta kesulitan yang harus dihadapi.

"Untuk menjadi maju, negara sebagai sebuah negara besar tentu tantangan kita yang hadapi besar. Tetapi kita wajib bersyukur. Kita jangan kufur nikmat, inflasi yang terjaga, inflasi pangan yang rendah, tingkat pengangguran terus turun, kemiskinan satu digit. Ini wajib kita syukuri, kita tidak perlu takut pada tantangan dan kesulitan, harus kita hadapi," ujar Jokowi pada 13 April 2019.

Baca Juga: Fedi Nuril Murka Dibilang Pendukung Prabowo, Bongkar Fakta Mengejutkan!

Yang tak kalah menarik, Jokowi di akhir kalimat penutupnya juga menyampaikan bahwa kita sesama anak bangsa jangan sampai saling membenci.

"Jangan saling membenci, kita semua satu Indonesia," ujar Jokowi.

Pernyataan sama juga dilontarkan Prabowo Subianto pada debat terakhir Pilpres 2019. Prabowo memberikan pesan kepada masyarakat agar kita harus fokus membangun negara ini dan juga menjaga persatuan, kerukunan serta memperkuat rasa kekeluargaan.

"Saudara-saudara sekalian, yang penting kita harus membangun dan menegakkan kerukunan, persatuan, kekeluargaan di antara semua unsur dan semua kalangan bangsa Indonesia. Terutama adalah kerukunan di antara pemimpin-pemimpin Indonesia,"

Lebih lanjut, Prabowo menyebut paslon 01 dan 03 ialah tetap saudaranya. Mereka kata Prabowo berjuang untuk bangsa dan negara dan cinta kepada rakyat Indonesia.

"Saya tetap menganggap Mas Anies, Mas Muhaimin, Pak Ganjar, Profesor Mahfud adalah saudara- saudara saya sendiri, kita berjuang untuk bangsa Indonesia, kita berjuang karena cinta kita kepada rakyat Indonesia," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI