
Sementara itu, diunggahan selanjutnya terlihat sebuat rekaman antara seorang mahasiswa dan preman yang tengah cekcok di lokasi.
Preman berkulit hitam dan rambut kriting ini mencoba melarang perekam video untuk mengambil gambar.
“Kamu tidak berhak larang saya. Ini ruang publik gak berhak melarang untuk merekam,” kata salah seorang mahasiswa.
Kemudian, seorang mahasiswa lainnya, yang ngotot dengan preman tersebut mencoba menanyakan maksud mereka membenturkan kepalanya.
“Terus anda kenapa tadi jedotin kepala saya,” ucap mahasiswa lainnya.
Terlihat di belakang preman yang sedang menciba berbegosiasi banyka juga orang-orang dengan pistur badam yang tegap, berbadam besar, dan berkulit gelap.
“Bubar-bubar,” kata salah satu dari mereka.
“Gak ada nyuruh-nyuruh bubar!” timpal mahasiswa lainnya.