Gerombolan Preman Bubar Paksa Konsolidasi Mahasiswa di Kalibata, Satu Orang Terluka

Minggu, 04 Februari 2024 | 15:40 WIB
Gerombolan Preman Bubar Paksa Konsolidasi Mahasiswa di Kalibata, Satu Orang Terluka
Ilustrasi tawuran/penganiayaan (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pria diduga preman membubarkan kegiatan konsolidasi mahasiswa di Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (3/2/2024) malam.

Aksi mereka lantas viral di media sosial.

Baca Juga:

Bus Brigade Hanura Kecelakaan Pasca Konser Salam Mental Ganjar-Mahfud! Ada Korban Jiwa

Baca Juga: Baliho Caleg PPP Terpasang di Atas Guiding Block Trotoar Bikin Penyandang Tunanetra Kesulitan Berjalan

Gaya Selvi Ananda Kampanye di Pasar Kemiri Depok Disorot: Mbokya Dibeliin Sepatu Mas Gibran

Muncul Gerakan Akademisi Tandingan yang Kritik Jokowi, Dua Tokoh Ini Kuliti Latar Belakangnya: Ngaku Dosen UI Ternyata

Salah satu akun Instagram yang mengunggahnya yakni Instagram @blokpolitikpelajar.

“Info 03/02, Pukul 11.06 WIB. Konsolidasi mahasiswa di Kalibata diserang preman,” tulis akun tersebut, dikutip Minggu (4/4/2024).

Dalam keterangan akun tersebut, diterangkan, ada seorang mahasiswa yang terluka akibat penyerangan tersebut.

Baca Juga: Gegara Bendera Parpol Berjejer di Pembatas Jalan, Pasutri Kecelakaan di Flyover Mampang

“Satu orang terluka dan konsolidasi diancam dibubarkan,” katanya.

Wajah terduga preman yang hendak bubarkan konsolidasi mahasiswa di Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (3/2/2024) malam. (Tangkap Layar)
Wajah terduga preman yang hendak bubarkan konsolidasi mahasiswa di Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (3/2/2024) malam. (Tangkap Layar)

Sementara itu, diunggahan selanjutnya terlihat sebuat rekaman antara seorang mahasiswa dan preman yang tengah cekcok di lokasi.

Preman berkulit hitam dan rambut kriting ini mencoba melarang perekam video untuk mengambil gambar.

“Kamu tidak berhak larang saya. Ini ruang publik gak berhak melarang untuk merekam,” kata salah seorang mahasiswa.

Kemudian, seorang mahasiswa lainnya, yang ngotot dengan preman tersebut mencoba menanyakan maksud mereka membenturkan kepalanya.

“Terus anda kenapa tadi jedotin kepala saya,” ucap mahasiswa lainnya.

Terlihat di belakang preman yang sedang menciba berbegosiasi banyka juga orang-orang dengan pistur badam yang tegap, berbadam besar, dan berkulit gelap.

“Bubar-bubar,” kata salah satu dari mereka.

“Gak ada nyuruh-nyuruh bubar!” timpal mahasiswa lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI