Suara.com - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan dukungan kepada Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang. Pernyataan tersebut disampaikannya melalui akun Instagram-nya pada Sabtu (3/2/2024).
Dalam video berdurasi 10 menit, Luhut menyampaikan pandangan dan pertimbangannya memilih pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Pada bagian akhir video, Luhut menyatakan penegasannya untuk memilih orang yang tepat untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.
"Jadi saya sampaikan kesimpulan saya, saudara-saudara sekalian sebangsa setanah air, kita pilih orang yang tepat menjadi Presiden Republik Indonesia tanggal 14 ini tepat," katanya seperti dilihat Suara.com.
Ia menyatakan memilih Prabowo dengan pertimbangan keberlanjutan yang selama ini diusung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Prabowo yang Was-was Bakal Dinilai di Debat Capres, Anies: Itulah Forum Debat
"Saya pribadi memilih Pak Prabowo, alasan yang sangat sederhana, berkelanjutan. Dan dia punya spirit NKRI yang bagus, dan dia membuktikan keberhasilan-keberhasilan dia yang lalu. Itu tidak dapat dipungkiri," ujarnya.
Luhut mengemukakan, Prabowo merupakan sosok presiden yang terbaik untuk Pilpres 2024. Ia juga meyakini Prabowo akan membawa kemajuan Indonesia dan keberlanjutan.
"Itu dari saya, pesan dari saya, saya sekali lagi Luhut Binsar Pandjaitan, pilih Prabowo, karena menurut saya, dia pilihan terbaik untuk presiden saat ini. Dan itu akan membawa kemajuan ke Indonesia, dan membawa keberlanjutan Indonesia."
Meski begitu, ia mengimbau agar setelah hari pencoblosan, suasana kembali rukun dan guyub sebagai masyarakat Indonesia.
"Dan terakhir, setelah tanggal 14, kita sudah coblos, kita damai lagi, guyub lagi. Jangan lagi datang dengan kata-kata yang tidak bagus. Kita harus berdamai."
Baca Juga: Profil 3 Presiden RI yang Diklaim Dukung Prabowo: SBY Ikut Kampanye, Siapa 2 Lainnya?
"Karena nanti 5 tahun lagi ada pesta demokrasi. Mari kita berpesta demokrasi dengan baik dan santun supaya Indonesia ini menjadi bagus. Tidak ada yanng menang. Yang menang adalah NKRI."