Demo APDESI di DPR Ricuh! Polisi Balas Serangan Batu Pendemo Pakai Water Canon

Rabu, 31 Januari 2024 | 14:48 WIB
Demo APDESI di DPR Ricuh! Polisi Balas Serangan Batu Pendemo Pakai Water Canon
Demo APDESI di Gedung DPR RI yang berakhir bentrok dengan aparat. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi unjuk rasa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR RI ricuh hingga diwarnai hujan batu, Rabu (31/1/2024).

Aksi lempar batu ini dilakukan saat para demonstran yang terdiri dari seluruh perangkat desa dari berbagai wilayah di Indonesia ini dilakukan agar Ketua DPR RI, Puan Maharani meneken pengesahan revisi Undang-Undang Desa.

Pantauan Suara.com di lokasi, sebelum terjadi aksi lempar batu ke arah polisi salah seorang dari peserta aksi menghancurkan tiang gerbang menggunakan palu besar.

Sementara para peserta lainnya mengikat pagar Gedung DPR RI menggunakan tambang. Mereka terus menarik hingga sebagian pagar tersebut terlepas dari tiang penyanggah.

Baca Juga: Usai Bakar Poster di Depan Gedung DPR, Perangkat Desa Dangdutan Sambil Nyawer Ibu Kades

Demo APDESI di Gedung DPR RI yang berakhir bentrok dengan aparat. (Suara.com/Faqih)
Demo APDESI di Gedung DPR RI yang berakhir bentrok dengan aparat. (Suara.com/Faqih)

Saat itu, tambang sempat putus saat terjadi tarik-menarik. Para demonstran mulanya melempari petugas dengan botol bekas air mineral.

“Cari batu, cari batu,” kata salah seorang demontran sembari melihat ke bawah, di depan Gedung DPR RI, Rabu.

Tak lama kemudian, puing-puing belas hancuran tiang gerbang DPR sebelumnya dijadikan alat untuk melempar.

Merespons hal tersebut, aparat kepolisian menyemprotkan air dari mobil warer canon untuk mengurai massa.

Hal itu nampaknya berhasil, lantaran selain massa, mobil komando sebagai sumber orasi saat itu sempat beranjak dari tempat parkir sebelumnya.

Baca Juga: Ada Aksi APDESI di Depan Gedung DPR, Arus Lalu Lintas Dialihkan Lewat Sini

Apdesi sendiri menuntut 3 hal dalam demonstrasi kali ini yakni meminta perpanjangan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun selama dua periode.

Kemudian mereka juga meminta kenaikan dana desa menjadi Rp5 miliar, dan terakhir mereka meminta agar kepala desa bisa bisa memiliki kewenangan membantu warga tanpa harus menunggu instruksi dari gubernur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI