Selain itu, selama masa skorsing Melki wajib mengikuti konseling psikologis, sehingga yang bersangkutan diperkenankan hadir/berada di lingkungan kampus Universitas Indonesia hanya pada saat harus menghadiri sesi-sesi konseling/edukasi tentang kekerasan seksual yang dilaksanakan
secara khusus dengan tatap muka langsung di kampus Universitas Indonesia.
"Laporan hasil konseling yang telah dilakukan pelaku menjadi dasar bagi Rektor Universitas Indonesia untuk menerbitkan surat keterangan bahwa pelaku telah melaksanakan sanksi yang dikenakan," ungkapnya.
Melki juga wajib menandatangani surat pernyataan bermaterai yang menyatakan telah melakukan kekerasan seksual, menerima sanksi yang diberikan dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut pada siapa pun, kapan pun dan di mana pun.
Keputusan tersebut ditetapkan Rektor UI, Prof Ari Kuncoro di Jakarta, Senin (29/1/2024). Segala peraturan yang berada di dalam keputusan rektor UI berlaku sejak tanggal penetapan.