Siap Ladeni Luhut Adu Data, Cak Imin Bakal Ajak Tom Lembong

Senin, 29 Januari 2024 | 18:35 WIB
Siap Ladeni Luhut Adu Data, Cak Imin Bakal Ajak Tom Lembong
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat memberikan orasi di kampanyenya di Jogja, Senin (29/1/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan bakal mengajak Co-kapten Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong untuk melakukan pengecekan program hilirasi di sejumlah daerah. Termasuk untuk nanti beradu data dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan

"Ya nanti kita lihat, bisa jadi ngajak Pak Tom (keliling tambang)," ujar Cak Imin ditemui di Pura Wisata Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Kehadiran Tom Lembong ke daerah-daerah termasuk Jogja kali ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat para pendukung paslon nomor 1.

"Ya alhamdulillah Pak Tom bisa ada waktu ikut rombongan kita ya tentu berharap dengan keikutan Pak Lembong ini membawa semangat teman-teman di daerah," tuturnya. 

Baca Juga: Disebut Awet Muda, Ritual Skincare Tom Lembong Ternyata Cuma Butuh Air dan Kain Lap

Terkait dengan pertemuan dengan Opung Luhut sendiri, kata Cak Imin, hanya tinggal mengatur waktu saja. Ia menyebut Tom Lembong pun akan diajak dalam pertemuan nanti.

"Ya sudah sudah kita tinggal atur waktu untuk adu data. Ya insya allah (Tom Lembong ikut ketemu Luhut)," ucapnya. 

Dalam pidatonya di depan para simpatisan di Jogja tadi, Cak Imin juga menyinggung soal perubahan yang semakin nyata. Termasuk kerusakan alam yang dieksploitasi segelintir orang. 

Ia mengaku rencana pertemuannya dengan Luhut memang untuk beradu data. Terlebih tentang jumlah tambang-tambang yang ada dalam program hilirisasi.

"Apakah benar jumlah tambang-tambangan kita maslahat dan mudharat enggak imbang. Ngerti maslahat atau mudharat enggak? Jangan-jangan opung ndak ngerti," tuturnya.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Driver Ojol, Anies Janjikan Ini jika Terpilih Presiden

"Maslahat itu kemanfaatan kemaslahatannya, mudharat itu bahayanya. AMIN bertekad pembangunan yang benar adalah pembangunan yang maslahat bukan pembangunan yang mudharat," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin menyinggung soal pengelolaan nikel. Ia menyebut dalam beberapa tahun terakhir nikel dikelola secara habis-habisan. 

Nikel itu dieksplor hingga kemudian membuat harga nikel ambles. Menurutnya kondisi tersebut akibat pemerintah yang tidak bersabar dalam pengelolaanny.

"Enggak sabar, sabar dong karena pembangunan itu butuh keadilan. Jangan kamu perkosa alam. Pembangunan itu butuh keadilan. Keadilan yang pertama dan yang penting keadilan antar generasi, anak putu dipikirke (dipikirkan), ternyata hasil analisa, saudara-saudara sekalian, tambang nikel kita tinggal 15 tahun," paparnya.

Jika semua sumber daya nikel itu terus dieksploitasi tanpa pengelolaan yang benar. Bukan tak mungkin, kata Cak Imin, justru Indonesia nanti yang akan mengimpor nikel dari negara lain.

"Itu namanya mudharat, karena itu perubahan yang harus kita lakukan adalah perubahan yang memberikan manfaat keadilan antar generasi," tukasnya.

Keadilan ekologis juga harus diperhatikan oleh pemerintah. Terlebih dengan ancaman krisis iklim yang melanda dunia.

"Inysa allah kalau AMIN menang akan kita lakukan evaluasi total, agar masa depan bangsa dan anak cucu kita justru terjamin selamanya. Ini lah yang disebut sebagai kesabaran di dalam menata," cetusnya.

"Tadi saya diskusi sama Pak Tom, apakah eksplorasi habis-habisan itu karena kita butuh duit banyak? Karena negara butuh duit banyak? Jawabannya di luar dugaan, kata Pak Tom yang masuk cuma sedikit bos. Sing untung negoro liyo bos (yang untung negara lain bos), karena itu kita lakukan perubahan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI