Brigade Umar Bin Khattab Ungkap Kronologi Penembakan Di Karanganyar, Ternyata Korban Ada Dua

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 27 Januari 2024 | 18:42 WIB
Brigade Umar Bin Khattab Ungkap Kronologi Penembakan Di Karanganyar, Ternyata Korban Ada Dua
Ilustrasi penembakan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ormas Islam yang menamakan diri Brigade Umar bin Khattab menuntut penyelesaian kasus penembakan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang menewaskan salah satu anggotanya.

"Supremasi hukum harus berjalan, harus ketemu orang yang membunuh, harus dihukum seberat-beratnya," kata Ketua Brigade Umar bin Khattab Sulistyo Budi di sela pemakaman korban bernama Yudha Bagus Setiawan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (27/1/2024).

Diharapkan pula kasus segera diselesaikan oleh pihak kepolisian, yang pertama adalah kasus pembunuhan, kedua kepemilikan senjata api, dan ketiga perjudian.

Menurut Sulistyo Budi, korban penembakan bukan hanya Yudha, melainkan juga Kipli. Kipli yang terkena dua tembakan saat ini menjalani rawat jalan.

"Mas Kipli juga kena dua tembakan, dia rawat jalan, semalam masuk ke klinik di Boyolali sini. Mas Kipli orang sini juga," katanya.

Terkait dengan aksi sweeping oleh korban dan teman-teman ormasnya dilakukan di salah satu lokasi perjudian, wilayah Tohudan, Kabupaten Karanganyar, Jumat (26/1/2024).

Saat tiba di lokasi, mereka memperoleh perlawanan dari kelompok orang tak dikenal.

Terkait dengan hal itu, dia menduga aksi sweeping tersebut sudah bocor sehingga sasaran sweeping sudah mengetahui rencana kedatangan ormas tersebut.

"Memang kayaknya ini sudah bocor duluan. Jadi, ketika kami datang ke sana, mereka sudah siap. Kami sebanyak 50-an orang, yang masuk 20 sampai 30 orang, yang lain di luar. Di sana ada 100-an orang," ujarnya.

Baca Juga: Mobil Relawan Prabowo-Gibran di Sulsel Ditembak, TKN: Semua Masalah Hukum Harus Diusut Tuntas

Pada kejadian tersebut, terdengar suara tembakan sebanyak delapan kali dari arah belakang anggota ormas tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI