Suara.com - Pernyataan Luhut Pandjaitan yang menanggapi kata-kata Tom Lembong soal memberikan contekan Presiden Jokowi kemudian viral. Menko Marves ini menyatakan bahwa sejatinya Menlu Retno Marsudi lah yang paling banyak memberikan catatan ke presiden.
Berdasarkan pernyataan Luhut ini, menarik untuk diketahui bagaimana sebenarnya beda pendidikan Retno Marsudi dan Tom Lembong. Seperti apa pu kiprah keduanya selama menjabat sebagai menteri di kabinet Presiden Jokowi.
Jelas keduanya adalah sosok yang besar dan memiliki andil dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tom Lembong pernah menjabat sebagai menteri di pemerintahan, serta pernah diberikan tugas untuk membantu presiden dalam berbagai urusan.
Sementara Retno Marsudi, seperti yang semua orang tahu, adalah Menteri Luar Negeri yang membantu Indonesia gagah di kancah internasional dalam urusan diplomatik. Bahkan Retno juga terus ikut membela Palestina di tengah agresi Israel.
Latar Belakang Pendidikan Retno Marsudi
Retno Marsudi dikenal sebagai diplomat handal, dan menjadi Menteri Luar Negeri wanita pertama di Indonesia. Kepiawaiannya dalam berpolitik telah diakui dan membawa Indonesia pada satu titik yang cukup tinggi di kalangan negara-negara dunia.
Dari segi pendidikan, sekolah dasar hingga sekolah menengah diselesaikannya di Semarang. Pada tingkat kuliah, dirinya tercatat sebagai alumni Jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Yogyakarta.
Setahun sebelum ia mendapatkan gelar sarjananya, namanya dinyatakan lolos seleksi beasiswa dari Kementerian Luar Negeri kala itu. Beasiswa yang didapatkannya selama setahun berhasil dimanfaatkan dan setelah lulus ia direkrut oleh Kemenlu.
Di usia 30 tahun, karirnya dimulai sebagai diplomat dan ditugaskan ke Australia untuk membicarakan isu yang memojokkan Indonesia karena masalah Timor Leste kala itu. Karirnya di bidang diplomasi internasional terus menanjak, hingga mencapai titik sekarang ini.
Baca Juga: 6 Potret Ciska Wihardja, Istri Tom Lembong yang Punya Latar Belakang Mentereng
Nama Retno Marsudi juga tercatat sebagai alumni program S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Jadi dari segi latar belakang pendidikan, namanya tidak main-main bukan?