Sahroni Kecewa Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Eks Kampung Bayam

Kamis, 25 Januari 2024 | 15:21 WIB
Sahroni Kecewa Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Eks Kampung Bayam
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengkritisi soal rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ingin membangun rumah susun (rusun) baru untuk warga eks Kampung Bayam. Adapun lokasi yang dipilih yakni di kawasan Tanjung Priok.

Sahroni menyebut solusi dari Heru atas polemik Kampung Susun Bayam (KSB) itu mengecewakan.

Awalnya, Sahroni ingin datang ke Balai Kota DKI pada Kamis (25/1/2024) untuk menagih solusi dari Heru Budi terkait konflik KSB. Rencana ini dibatalkan lantaran kemarin Heru menyampaikan solusi dengan membangun rusun baru.

Sahroni menyebut kebijakan ini hanya mengalihkan tanggung jawab dan membuat warga semakin lama terkatung-katung tanpa kepastian. Legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu pun menyatakan menolak solusi tersebut.

Baca Juga: Heru Budi Mau Bangun Rusun untuk Warga Eks Kampung Bayam, Gilbert PDIP: Masalah Warisan Anies Jadi Bertele-tele

“Pak Heru, terima kasih sudah merespons sikap saya bersama masyarakat Kampung Bayam, jadi kami tidak usah repot-repot menagih jawaban bapak," ujar Sahroni kepada wartawan, Kamis.

"Tapi sejujurnya respons bapak sangat mengecewakan dan zolim karena bapak hanya mengalihkan tanggung jawab saja. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi,” tambahnya menjelaskan.

Ia mengaku heran dengan rencana ini lantaran sebenarnya sudah ada hunian yang disiapkan untuk warga eks Kampung Bayam di KSB. Warga tinggal diberikan kunci dan izin tinggal agar tak terlalu lama menunggu hunian baru.

“Aneh banget, kan tinggal serah terima saja. Ada rusun di depan mata, kenapa harus bangun baru? Jadi ini benar-benar Pak Heru nggak ada hati sama warga Jakarta, warga Tajung Priok,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menganggap Heru yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi ini tak mengikuti prinsip kepala negara yang pro rakyat.

Baca Juga: Sempat Irit Biara soal Nasib Warga Eks Kampung Bayam, Heru Budi: Saya Lagi Berpikir

“Bapak ini benar-benar pemimpin yang tidak layak dicontoh. Sangat berbeda dengan motto Presiden Jokowi yang sangat perhatian dan peduli sama masyarakat. Tapi Pak Heru mengabaikan itu,” pungkas Sahroni.

Pernyataan Heru Budi

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berencana membangun Rumah Susun (Rusun) baru di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hunian ini nantinya akan ditempati warga eks Kampung Bayam sebagai pengganti Kampung Susun Bayam (KSB).

Dengan pembangunan Rusun ini, maka tarif yang diberikan akan lebih murah karena tergolong sebagai warga terprogram yang mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI. Pembangunannya akan dimulai pada Januari 2025 dan ditargetkan selesai di akhir tahun 2025.

"Pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," ujar Heru di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2024).

Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Heru menyebut pihaknya sudah memberikan hunian untuk warga eks Kampung Bayam di sejumlah Rusun seperti Rusun Nagrak. Namun, kebanyakan dari mereka mengeluhkan lokasi yang terlalu jauh dari tempat tinggal awal mereka di Kampung Bayam.

"Saya sudah mendengarkan keluhan ya, mungkin di Nagrak jauh. Nah, kalau ditanya waktunya masih satu tahun, iya. Mohon sabar, kita bangun yang terbaik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru juga menjanjikan sejumlah sarana dan prasarana mumpuni untuk warga yang tinggal di Rusun ini. Mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga keamanan.

"Kalau di rumah susun fasilitasnya sangat cukup ya, ada posyandu, ada tempat bermain, kita bisa kontrol kesehatannya, ada sekolah, anak-anak sekolah bisa terintegrasi, air bersih terjangkau, listrik, wifi gratis, listrik terjangkau ya," jelasnya.

"Semua fasilitas cukup tinggal warga silahkan memilih," tambahnya memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI