Suara.com - Politisi muda, Tsamara Amany menjadi bahan perbincangan usai beredar video lawas tentang dirinya yang ogah mendukung Prabowo Subianto.
Dalam video yang diunggah dalam akun TikTok @beritapolitikpalembang, Tsamara dengan lantang mengatakan tidak akan mendukung Prabowo karena masa lalunya terkait tentang penculikan aktivis.
"Saya gak mungkin bersama pak prabowo karena saya tidak mungkin berada di barisan dimana ada seseorang yang punya sejarah kelam terhadap penculikan aktivis bangsa ini, dan saya gak mau," kata Tsamara Amany dalam video viral tersebut.
"Dan itu sampai sekarang pak Prabowo tidak pernah berhasil mengklarifikasinya dihadapan Komnas HAM," imbuhnya menjelaskan dirinya enggan mendukung Prabowo.
Namun meski pernah berseberangan pada tahun 2019 lalu, kini Tsamara berada di pihak Prabowo dan telah menjadi bagian dari tim pendukung Paslon nomor 02 yakni Prabowo-Gibran.
Bahkan, Tsamara menghadiri sebuah acara televisi ia maju sebagai perwakilan pendukung Prabowo-Gibran. Seperti yang diunggah dalam akun TikTok @tumgrd politisi muda itu nampak mati-matian memberi dukungan serta pembelaan bagi Paslon tersebut.
Tsamara Amany mempertanyakan etika cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mereka tunjukkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, dalam debat Cawapres Profesor Mahfud MD banyak mengkritik Presiden Jokowi terkait 'food estate' gagal, hingga menyinggung soal hukum yang tajam ke atas, tapi tumpul ke bawah.
"Saya mau tanya Prof. Mahfud itu pembantu presiden loh? Beliau adalah Menkopolhukam, bagian dari pemerintah tersebut. Apakah etis seorang pembantu Presiden, mengkritik pemerintah di mana dia ada di bagian pemerintah tersebut?," tanya Tsamara.
Baca Juga: Respons Mayor Teddy Saat Dampingi Prabowo Kampanye Dipuji: Tanpa Ngomong Dia Sudah Tahu
Tak berhenti disitu, ia juga menyinggung Cawapres Muhaimin Iskandar yang merupakan ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bagian dari pemerintah saat ini namun tetap memberikan kritikan.