Suara.com - Calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD bersama istrinya, Zaizatun Nihayati menyempatkan diri untuk menonton seni pertunjukan di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (24/1/2024) malam. Ia mengaku terhibur dengan pertunjukan yang penuh satir, jenaka dan juga sarat kritik sosial itu.
"Senyampang berada di Yogya, tadi malam bersama mantan pacar, saya nonton seni pertunjukan di Taman Budaya Yogyakarta," tulis Mahfud di Instagram.
Pentas ‘Indonesia Kita’ garapan Butet Kartaredjasa dan teman-temannya itu berkisah tentang pemilihan lurah di sebuah kampung. Lakon ‘Musuh Bebuyutan’ yang disutradarai Agus Noor ini memotret kondisi keseharian kita, kehidupan bertetangga, yang kerap berselisih hanya karena perbedaan pandangan politik.
"Sejak jaman dulu, pentas pertunjukan memang jadi salah satu seni rakyat yang tak jarang digunakan untuk mengkritik dan bahkan menyindir penguasa. Dan, seperti biasa, pentas ‘Indonesia Kita’ garapan Butet Kartaredjasa dan teman-teman, selalu menghibur karena penuh satir, jenaka, juga sarat kritik sosial," kata Mahfud MD.
Baca Juga: 4 Gelar Adat Mahfud MD: Semua Istimewa, dan Jarang Banyak yang Tahu
Menurut Mahfud, pertunjukan tersebut sungguh pentas rakyat dengan gaya rakyat, guyon rakyat, dan tentu saja ada juga sindiran bahkan ejekan khas rakyat. Meski demikian, ia merasa tak baper dengan sindiran yang disampaikan.
"Kalau saya pun kena sindir? Ya gak boleh baper! Juga gak perlu bilang; Enak Aja, Rugi Dong. Bagi saya, semua kritik dan sindiran suara rakyat jadi pengingat dan penjaga nilai-nilai dan norma yang lestari di kalangan masyarakat," katanya.
Sontak saja, momen kebersamaan Mahfud MD dengan sang istri menuai beragam komentar warganet. Banyak yang kagum terhadap pasangan yang menikah sejak 1982 itu.
"Mesra terus ya, Prof dng mantan pacarnya," komentar warganet.
"Tetap selalu sehat buat pak Mahfud & Ibu," timpal warganet lain.
Baca Juga: Biodata dan Agama Abdee Slank, Adabnya Dibandingkan dengan Ahok Usai Putuskan Dukung Ganjar-Mahfud
Sebelumnya, Mahfud MD sempat melakukan pertemuan dengan para ulama di Bantul, Yogyakarta. Di sama, Ia menghadiri Halaqoh dan Diskusi Kebangsaan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.
"Ponpes An Nur ini memang tidak sepopuler beberapa pondok besar di DIY dan Jateng, tapi dikenal sebagai salah satu pondok pesantren yang sangat lekat dengan ajaran dan prinsip-prinsip Gus Dur. Makanya, saya antusias untuk memenuhi permintaan halaqoh dan dialog kebangsaan di sini," kata Mahfud MD.