Suara.com - Presiden Jokowi baru saja menyatakan bila Presiden maupun Menteri diperbolehkan untuk berkampanye dan memihak dalam pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Jokowi beralasan, keberpihakan diperbolehkan asal tidak menggunakan fasilitas negara.
Berbeda dari Jokowi, Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X justru akan bersikap netral dalam pemilu mendatang. Dia bahkan tidak mengarahkan anggota keluarganya untuk memilih capres/cawapres maupun wakil rakyat lainnya.
"Saya ini sama istri, sama anak pun tidak pernah saya arahkan [memilih siapa] kok, karena dia punya hak sendiri," papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (24/01/2024).
Menurut Sultan, dirinya menyerahkan pilihan pada masing-masing dalam pemilu nanti. Sebab penentuan pilihan dalam Pilpres 2024 merupakan hak asasi manusia.
Baca Juga: Dulu Jokowi Dianggap Mirip Umar bin Khattab, Gibran Kini Diibaratkan Sayyidina Ali
Karenanya dia menyerahkan pilihan pada masing-masing individu. Sang istri, GKR Hemas pun tidak tahu apa yang dicoblos oleh Sultan dalam setiap Pemilu. Ia menegaskan bahwa itu hak pribadi.
"Istri saya pun ndak pernah tahu yang saya coblos nomor berapa. Karena bagi saya itu haknya individu, biar pun itu anak, itu istri," ungkapnya.
Sultan menambahkan, dirinya bahkan mempersilahkan kepada keluarganya jika pun tidak akan memilih calon manapun. Hal itu menurutnya hal tersebut merupakan urusan pribadi masing-masing.
"Secara asasi untuk menentukan pilihan terserah aja. Nyoblos silahkan, enggak silahkan. Itu urusan dia," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Jumlah Harta Jokowi Usai Sebut Presiden dan Menteri Boleh Kampanye